Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rindu Tanpa Batas

6 Mei 2021   01:08 Diperbarui: 6 Mei 2021   01:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bugh!

"Aww! Aduh ... jalan liat-liat, dong!" Ditri yang jatuh tersungkur mengaduh kesakitan.

Tidak sampai di situ, dia justru marah dan dan menilai orang lain lalai sehingga dia terjatuh. Tubuh pria yang posturnya jauh lebih kokoh itu terdengar meminta maaf. Sementara Ditri terus saja menggerutu kesal. Ocehannya berhenti saat mendongak untuk melihat siapa yang membuatnya jatuh.

"Emm, maaf, Ustaz." Ditri tersipu dan menyesal.

"Kamu nggak papa? Ada yang sakit? Maaf, saya tadi buru-buru."

"Emm, nggak, kok. Maaf saya yang salah, saya ngejar Enzy."

Mendengar nama Enzy disebut, Ustaz muda lulusan Kairo itu terdiam beberapa saat.

"Emm, saya permisi, Ustaz." Ditri buru-buru pergi.

***

"Zy! Awas kalau kamu ninggalin aku lagi, ya! Nggak fren banget, sih." Ditri meracau sejak tadi.

Sementara itu, Enzy tidak mengacuhkan ucapan Ditri. Matanya sedang memperhatikan perempuan di saf paling depan di dekat tiang. Perempuan yang selalu berada di sana setiap salat berjamaah di masjid ini. Enzy penasaran. Lima waktu salatnya dilakukan di masjid. Bahkan, berbuka pun di masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun