Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #29

19 September 2018   23:22 Diperbarui: 20 September 2018   00:04 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kening Galuh berpeluh. Mulutnya masih tertutup plester hitam. Tangannya terus meraih tangan Rasya yang melemah. Kedua tangannya juga berkeringat. Setelah sehari semalam Galuh dan Rasya terikat, Galuh berusaha bertahan. Sementara Rasya lemah dalam ikatannya.

Langkah kaki diseret dan bunyi ketukan tongkat terdengar makin mendekat. Dada Galuh makin berdebar. Matanya melotot tajam dan mencoba berteriak kencang tapi terhalang plester di bibirnya.

Tangan pria renta itu menggenggam kepala tongkat. Sweter rajutnya menutupi tubuh yang makin ringkih.

Mataku lancang menelusuri   sweter, yang pernah ia lihat. Mata Galuh terbuka. Tangannya digerakkan paksa. Sepertinya Galuh ingin menyerang pria bertongkat itu.

Pria renta berwajah tegas itu mundur selangkah. Dia menatap Galuh dengan tajam.

Selangkah ia maju mendekati Galuh yang terus meronta. Mata Galuh memerah penuh amarah. Dahinya basah karena peluh.

"Arrgh ...." erangan Galuh terdengar.

Tongkatnya diacungkan ke arah kening Galuh. Galuh berhenti meronta. Hanya tersisa tarikan napasnya yang turun naik.

Mata mereka saling tatap. Galuh terdorong amarahnya sehingga naoasnya makin memburu. Cukup lama mereka  bertatapan.

Tangan kiri pria itu menarik paksa  plester hitam di mulut Galuh.

"Aw ...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun