Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #langit

17 September 2018   12:16 Diperbarui: 17 September 2018   13:57 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Azan magrib berkumandang, di balik pengeras suara masjid yang berpendar menyapa segenap insan yang mendengarnya.

Sebaris anak-anak lelaki berjalan menyusuri jalan menuju masjid. Senda gurau terdengar riuh di antara mereka. Seorang yang berhidung mancung mengolok anak yang bertubuh tambun. Dan yang lain menimpali. Si Tambun hanya tersenyum kecut menanggapinya. Canda tawa mereka berakhir ketika mereka memasuki halaman masjid.

Di ujung jalan sempit-jarang dilintasi orang-ada bayangan berwujud manusia sedang mengamati keadaan. Jubah hitam dan bertopeng sepintas mirip tokoh dalam film barat. Namun, ini berbeda. Keberadaannya seperti tak terlihat.

Langit makin gelap, sebagian penduduk kampung sedang menjalankan salat magrib. Satu dua burung malam yang terlambat pulang terbang tinggi di angkasa. Riuhnya masih terdengar.

Dan hembusan angin mulai menusuk tulang-tulang renta yang tak kuat menahan dingin. Hawa malam ini menebarkan pesan misteri.

Beberapa jamaah mulai meninggalkan masjid. Bergegas kembali ke runah. Bukan karena ingin segera  menyantap makan malam nan lezat yang sudah disiapkan para istri mereka, tetapi juga bercengkerama dengan anak-anak mereka. Seharian mereka bekerja di sawah, saatnya untuk mengendurkan otot mereka.

Seseorang berseloroh, "Adem tenan, yo."[1]

"Iyo. Arep paceklik."[2]

"Hawane koyo ono sing arep ...."[3]

"Arep ngopo?"[4]

Sejenak lelaki yang tadi berbicara menjadi diam. Mereka berempat mempercepat langkah pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun