Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

MLM Masih Adakah?

10 Oktober 2017   13:24 Diperbarui: 10 Oktober 2017   13:58 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

MLM (masih) ada

Sejak tahun 2011 saya tercatat sebagai member beberapa MLM (Multi Level Marketing). Saat itu member saya terus bertambah dan penjualan saya maju pesat. Barangkali karena saya berani menjajakan produk di medsos dan memberikan penawaran 'hadiah' khusus untuk calon member baru. 

Selain penjualan yang lumayan tinggi saat itu, bonus juga sangat menjanjikan. Hingga saya bisa menjadi sub depot. Keuntungan sub depot adalah saya mendapatkan pengiriman barang langsung dari pusat. Tidak lagi melalui depot yang biasanya memakan waktu pengiriman.

Banyak peristiwa mengiringi bisnis kecil saya ini. dari barang terlambat datang karena asap kabut (bencana khusus) sampai barang hilang. Emosi juga terkuras ketika oknum member  sedikit 'nakal'. Atau ekspedisi telat antar.

Menjadi upline yang mengumpulkan member sebagai downline dan bekerja bersama untuk mencapai puncak. Mencapai level tertinggi dengan meningkatkan penjualan. Penjualan tinggi maka bonus akan menyertai.

Itu dulu, enam tahun lalu.

Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi menggerus keberadaan MLM. Bisnis online mulai digandrungi meningkatnya produk gadget. Imbasnyakonsumen lebih memilih belanja melalui jari jemari ketimbang melalui katalog produk. Dari segi harga juga jauh berbeda. Kualitas menjadi prioritas ke sekian. Bukan lagi yang utama. Jika bisa mendapatkan barang serupa dengan harga lebih murah, why not?

Kerajaan MLM pun berguguran. Kalaulah tak sampai jatuh pailit, paling tidak omset-nya semakin menurun. Belum lagi kebijakan perusahaan pusat yang kerap tidak adil untuk depot ikut memicu tutupnya banyak depot. Saya termasuk yang terombang-ambing di genangan bisnis yang berjenjang ini.  berpindah dari satu depot ke depot lain yang memutuskan untuk tutup.

Member saya mulai malas berbelanja. Omset menurun drastis. Bisa dipastikan bonus pun akan menukik tajam. Berbelanja online menjadi primadona, bersamaan dengan maraknya jenis gadget yang hampir tiap bulan merilis varian baru. Dunia kini ada digenggamannya.

Namun saya, satu diantara yang masih mempertahankan MLM saya saat ini. Beberapa MLM besar (yang saya kenal dan ikuti), masih kokoh berdiri diantara maraknya kometitor yang bermunculan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun