Mohon tunggu...
Rini Lestari Rajagukguk
Rini Lestari Rajagukguk Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STT HKBP Pematang Siantar..

Menulis Apa adanya. Senang memperhatikan keadaan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Orang Sukses

5 Maret 2021   14:41 Diperbarui: 5 Maret 2021   15:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini ingin saya bagikan kepada pembaca. Bukan mengatakan bahwa saya sudah sukses ya, kita masih sama-sama sedang berjuang kok. Hehe

Yukkkk dibaca!

Ada sebuah cerita yang mengisahkan dua orang anak yang ingin menjadi sukses di masa depan. Kedua anak itu berdoa dan sangat mengharapkan kesuksesan.  

Anak yang pertama mempersiapkan segala sesuatunya untuk masa depannya, ia banyak membaca, menulis dan banyak belajar, dia pula sangat rajin beribadah dari waktu-ke waktu agar apapun yang terjadi di masa depannya ia mampu menjalani dengan akal sehat, pengetahuan dan iman yang kuat.

Sementara itu anak kedua tidak melakukan apa-apa dan hanya dengan bersantai-santai,  tanpa persiapan.

Menurut anda anak mana yang akan berhasil? Sudah tentu, anak pertama yang punya perencanaan yang matang yang akan lebih cepat sukses, karena dia sudah mempersiapkan untuk masa depannya.

Anda termasuk karakteristik anak yang pertama atau yang kedua?

Banyak orang yang ingin sukses, tapi belum mempersiapkan apa-apa. Analoginya sama seperti ketika seseorang hendak ingin menjadi pemenang dalam perlombaan menulis. 

Tentunya dia harus dengan penuh perencanaan dan persiapan yang matang. Mulai dari, membaca banyak buku, mengikuti kelas belajar menulis atau komunitas menulis, latihan menulis dan sebagainya. Bayangkan jika seorang tersebut tidak ada persiapan saat dia mengikuti lomba menulis dan belum sepenuhnya mempersiapkan diri ketika akan mengikuti lomba.

Bila dikatakan 12 dari 12 orang yang ditanya "Apakah mau sukses ?" pasti menjawab "Mau". Tapi, belum tentu semuanya bisa menjawab ketika ditanya "Apa yang sudah kamu lakukan? Apa yang telah kamu persiapkan menuju kesuksesan?"

Coba tanyakan kedua pertanyaan itu kepada dirimu sendiri, dalam hati Anda masing-masing, dan melakukan intropeksi diri, serta jawab pertanyaan tersebut dengan kesungguhan hati dan keinginan untuk berubah.

Jika anda ingin menjadi seorang penyanyi yang hebat, Anda harus mempersiapkan skill atau kemampuan bernyanyi, berlatih dan banyak mempelajari cara bernyanyi dari penyanyi-penyanyi hebat, maka barulah Anda percaya diri untuk menjadi penyanyi yang  hebat.

Jika Anda ingin menjadi Pendeta yang berkualitas, Anda harus banyak belajar, mengkaji firman Allah, dan banyak mempelajari permasalahan sosial yang terjadi baik tingkat jemaat maupun masyarakat, barulah Anda percaya diri untuk menjalankan pelayanan Anda dengan kualitas yang anda miliki.

Memiliki keinginan yang besar untuk sukses adalah hal yang baik. Memiliki prinsip ingin menjadi orang yang berpengaruh di masa depan tidak salah. Ingin menjadi orang yang berkecukupan dan sejahtera adalah wajar.  

Tapi ada satu hal yang perlu dipahami dengan baik yaitu persiapan menuju ke sana. Tanpa persiapan yang baik segala sesuatunya akan menjadi sia-sia. Anda jangan berharap ingin menjadi penulis hebat jika anda tidak pernah latihan menulis. Jangan bermimpi bisa menaiki tangga ke sepuluh jika anda belum mempersiapkan diri untuk menaiki tangga 1 sampa 9.

Izinkan saya mengutip kata-kata motivasi dari seorang motivator Amerika yang bernama Zig Ziglar mengatakan,

"If you can dream it, you can achieve it."

Artinya : jika anda dapat bermimpi, anda akan mencapainya. Tidak ada yang tidak mungkin, kecuali jika anda menyerah. Namun, hanya bermimpi saja pun tidak cukup. Harus dibarengi dengan usaha ataupun persiapan menuju ke sana.

Oleh : Rini Lestari Rajagukguk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun