Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Garuda Muda Menunggu Macan-Macan Asia Bertarung
Fantastis, Timnas Indonesia Lolos Perempatfinal!
MK Menolak Gugatan Paslon 01 dan Paslon 03
Kartini: Perempuan, Keputusan Emosional, dan Gelitik Genetika
Mendongkrak Literasi Kartini 4.0
Seragam Sekolah, Beban Orangtua atau Simbol Kesetaraan?
Kamu pasti suka!
rini ananing m
rini ananing m Mohon Tunggu... Penulis - 🌻

seribu jiwa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Negeri Jenaka

27 September 2020   22:21 Diperbarui: 27 September 2020   22:58 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bd Chandra.
Ilustrasi: Bd Chandra.
Ilustrasi: Bd Chandra.
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Di negeri jenaka

Charlie Chaplin mulai redup namanya

Panggung srimulat kini hilang ditelan jaman

Andai Abu Nawas hidup di jaman ini, beliau mempunyai saingan berat

Di negeri jenaka


Para perampok negeri memainkan pertunjukannyal

Kelakar perampok negeri menjadi tema dipanggung ini

Penonton tertawa, lalu pak haji berkata  

Ssssttt jangan berisik kita sedang bermain mata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.