Mohon tunggu...
Rini Amanda Sari Lubis
Rini Amanda Sari Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berenang

Selanjutnya

Tutup

Medan

Jatuh Bangun Usaha Jeruk Peras di Tengah Pandemi

7 Desember 2022   10:44 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berjuang di tengah tekanan pandemi Covid-19. Salah satu yang bisa bertahan adalah Nurla, pemilik usaha jeruk peras.

Perempuan yang akrab disapa bu nur tersebut memulai usahanya dari 2019, setelah memutuskan keluar dari pekerjaan tetapnya. Ia menjatuhkan pilihan menjual minuman jeruk peras karena proses pembuatan yang tidak rumit dan memiliki banyak penggemar.

Bu Nur memakai 2 orang karyawan untuk membantu usahanya . Untuk dari harga jual, selama 2019 hingga 2021 dijual Rp 3 ribu per cap. Sudah satu tahun terakhir harga jual naik menjadi Rp 4 ribu per cap. Sementara untuk di bazar berkisar Rp 6 ribu mengingat ada biaya sewa tempat. Sama seperti banyak usaha lain, bisnis jeruk peras Bu Nur pun ikut terdampak pandemi Covid-19.  Mulai dari lokasi penjualan yang berkurang hingga omzet yang didapat. 

Dalam satu pekan yang biasanya bisa menghabiskan sekitar 11 karung jeruk, kini berkurang hanya 4 karung," tuturnya.

Kendati penjualan berkurang drastis Bu Nur tetap optimistis melanjutkan usahanya. Bahkan sebagai sampingan ibu Nur membuka dagang tahu sumedang dan thai tea , ia memberanikan diri menyewa tempat di dekat rumahnya di kawasan Mmtc, Medan.

Nur mengungkapkan salah satu yang membuat usahanya masih bertahan yaitu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi. Protokol kesehatan ini dinilai sangat penting bagi para pelaku usaha kuliner.

"Di bidang kuliner ini kalau tidak pakai masker, tidak ada protokol kesehatannya, konsumen tidak mau beli," tutur Ibu Nur. Senin 10/10/22.

Selama satu tahun akhir pandemi, menurutnya, saat ini penjualan sudah mulai membaik. Jumlah pembelinya perlahan juga mengalami kenaikan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun