Mohon tunggu...
Rini Sugiyarsih
Rini Sugiyarsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang Guru pengajar seni di Spensa Bogor dan menjadi ASN PPPK di SMP Negeri 8 Bogor yang suka menulis, berharap suatu saat tulisannya dapat bermanfaat buat orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membantu Sesama Membantu Diri Kita

8 Desember 2022   10:24 Diperbarui: 8 Desember 2022   10:39 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil masih berjalan memasuki hari ke 4.  Pukul 07.00 wib siswa dan Guru sudah memasuki kelas. Pagi ini aku mendapat tugas mengawas dikelas 8A untuk mapel IPA. Setelah melakukan pembiasaan selama 30 menit yaitu 15 menin membaca Al-quran bagi siswa siswi muslim, membaca kitab sesuai Agama yang dianut bagi non muslim. Pukul 07.30 wib ulangan dimulai pengawas memberikan password atau kode agar anak-anak bisa mengerjakan ulangan di Google Form atau GF. Beberapa menit berjalan sekitar pukul 07.50 wib tiba-tiba anak-anak berlari keluar ruang kelas sambil berteriak gempaa.. Gempaa... Aku langsung mengikuti mereka keluar kelas, walaupun jujur aku tidak merasakan guncangan akibat gempa, tetapi tidak ada salahnya keluar untuk keselamatan. Kelas lainpun aku lihat sudah  siswa siswinya sudah ada diluar kelas. Sekitar 5 menit diluar kelas dan setelah dirasakan aman aku meminta anak-anak untuk kembali kedalam kelas dan kembali mengerjakan soal PAS mapel IPA. 

Beberapa hari ini memang Jawab Barat kerap terjadi gempa. Bahkan di Cianjur begitu dasyatnya sampai banyak sekali masyarakat kehilangan tempat tinggal, harta benda habis akibat gempa bahkan tidak sedikit yang kehilangan sanak saudara akibat gempa. Begitu mengerikan bila bumi sudah bereaksi, tetapi apa yang terjadi di bumi ini semua atas ijin allah swt. 

Hari ini kembali kami merasakan tanah bergerak ketika berada disekolah. Merasakan betapa tipis hidup dan mati seseorang, dan semua bisa terjadi  kapanpun dimanapun. Untuk itu sebagai manusia yang beriman yuuk mulai memperbaiki diri dalam bersikap, bertindak juga beribadah. Karena saat kematian menjemput tidak ada harta benda yang bisa dibawa, yang bisa kita bawa adalah segala amal kebaikan selama kita hidup didunia. 

Membantu sesama juga adalah bagian dari perbuatan baik yang mendatangkan nilai ibadah, jadi saat kita membantu sesama sebenarnya kita juga membantu diri kita sendiri. Jangan tinggalkan saudara-saudaramu yang terkena kemalangan. Bantulah sebisa kita, seikhlas kita selagi kita sehat dan mampu. Menolong sesama tidak terbatas hanya berupa materi, suport tenaga, doa bahkan hanya sekedar telfon untuk memberikan semangat juga merupakan bantuan.

Mari tanamkan rasa keperdulian dan empati kepada anak didik kita.
Semoga kita semua selalu dalam perlindungan Allah swt. Aamiin yaa rabbal aalamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun