Mohon tunggu...
Rings Irfiana
Rings Irfiana Mohon Tunggu... -

Future accounting lecturer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanoto Scholars Gathering 2015 : Cerita Kenangan Dibuang Sayang #1

5 September 2015   01:36 Diperbarui: 5 September 2015   11:31 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanoto Scholars Gathering 2015 adalah acara yang sangat dinantikan oleh mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa Tanoto Foundation atau biasa disebut Tanoto Scholars. Tersurat dari namanya, acara ini adalah wadah bertemunya Tanoto Scholars dari seluruh Indonesia yang digelar di Riau Komplek, Pelalawan, Pangkalan Kerinci, Riau pada tanggal 12-16 Agustus 2015.  

Bertema ‘Learn & Lead’, aneka rangkaian acara Tanoto Scholars Gathering 2015 didesain untuk memupuk leadership skill, memotivasi agar melakukan continuous improvement sekaligus meninggalkan kesan mendalam bagi tiap pesertanya.

Hari Pertama :

Dihari pertama Tanoto Scholars Gathering 2015, lebih dari 200 Tanoto Scholars dari berbagai penjuru Indonesia berdatangan. Kontingen demi kontingen dengan almamater yang berbeda warna memenuhi aula lantai 2 Hotel Unigraha, Riau Komplek. Kloter demi kloter tiba satu per satu hingga ditutup oleh kloter terakhir dari Yogyakarta berisi Tanoto Scholars UGM dan Instiper Jogja. Acara pembukaanpun dimulai di Sport Center  setelah long-march Tanoto Scholars dari Hotel Unigraha yang cukup menyita perhatian warga Riau Komplek. Opening Ceremony Tanoto Scholars Gathering 2015 sangat spesial sebab dipimpin langsung oleh Kak Anderson Tanoto. Beliau menyampaikan makna ‘Learn and Lead’ dan memberikan pesan agar Tanoto Scholars terus menerus belajar serta mengasah leadership skill karena dua hal itulah faktor penting untuk mencapai kesuksesan di era globalisasi seperti sekarang ini dan menjadi fokus utama Tanoto Foundation untuk terus dikembangkan sebagai bekal para Tanoto Scholars.

Usai Opening Ceremony, Tanoto Scholars kembali ke Hotel Unigraha untuk menikmati makan malam dan menyaksikan pertunjukan budaya dari tiap Tanoto Scholars Association.

Hari Kedua :

Hari kedua, Tanoto Scholars diajak untuk menjelajahi unit-unit bisnis yang ada di Riau Komplek guna melihat aktivitas produksi yang berlangsung tiap harinya. Dibagi menjadi 3 kloter dengan tujuan berbeda secara bergantian, bis-bis yang mengangkut Tanoto Scholars menuju KCN (Kerinci Central Nursery),  Finishing Line Riau Andalan Kertas (RAK) komplek Mill Site Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), RTC (RGE Technology Center), serta salah satu sektor Asian Agri yang berada tidak jauh dari Riau Komplek.

  • Kerinci Central Nursery (KCN ) adalah Nursery area tebesar yang dimiliki RAPP seluas lebih dari 20 hektar. KCN mengembangbiakkan Acacia Crassicarpa dengan berbagai cara, dan menumbuhkannnya hingga Acacia-Acacia muda siap dikirim ke Plantation untuk ditanam. KCN mampu menghasilkan 4 juta bibit per bulan dan rata-rata 50 juta bibit per tahun. Inilah salah satu hal yang menyokong prinsip berkelanjutan RAPP sebab kayu-kayu yang digunakan mayoritas adalah kayu hasil pembiakannya sendiri.
  • Finishing Line Riau Andalan Kertas (RAK) adalah lokasi dimana rol kertas seberat satu hingga tiga ton dipotong sesuai ukuran yang direncanakan ( A4, A3, F4, dll ) dan di-package sesuai pesanan. Deru mesin yang tak henti membuat para Tanoto Scholars yang berkunjung perlu menggunakan ear plug, selain itu safety shoes juga dibagikan untuk menjaga langkah Tanoto Scholars dari conveyor aktif yang ada di lantai finishing line. Alat pelindung diri (APD) benar-benar disediakan sesuai standar mengingat prinsip kerja di RAPP yang begitu mengutamakan keselamatan.

Tanoto Scholars dijelaskan berbagai ragam produk Paper One yang dikemas dalam aneka jenis packaging sesuai dengan segmen pasarnya masing-masing, serta proses penyimpanannya yang berstandar tinggi untuk tetap menjaga kualitas kertas sebelum didistribusikan.

  • RTC (RGE Technology Center) adalah pusat riset terintegrasi yang dimiliki oleh RAPP. RTC berisi laboratorium serta ruang eksibisi dilantai dua. Banyak penjelasan yang Tanoto Scholars dapatkan disini, beberapa diantaranya tentang pengolahan kelapa sawit Asian Agri yang bermanfaat bahkan dari tandan hingga kernel-nya, pengenalan tentang pengembangan akasia sebagai bahan baku kertas yang sudah luar biasa sebab bisa dipanen dalam waktu 4-5 tahun, sejarah Royal Golden Eagle (RGE), serta cerita mengenai Riau Komplek yang ditunjukan dengan maket dan video profil.
  • Selain ketiga tempat diatas yang masih berada dalam Riau Komplek, Tanoto Scholars juga diajak berkunjung ke salah satu kebun Asian Agri yang lokasinya tidak jauh dari Riau Komplek. Tak sampai memakan waktu satu jam, bis yang mengangkut rombongan Tanoto Scholars memasuki sektor Asian agri dan langsung disambut oleh karyawan disana. Tanoto Scholars diberi penjelasan mengenai aktivitas yang berlangsung dikebun sawit tersebut, ditunjukkan bagaimana cara memanen sawit dengan menggunakan ‘eggrek’ dan dikenalkan oleh Burung Hantu yang bertugas untuk membantu membasmi hama sawit.

Industrial Visit ini berlangsung hingga sore hari, namun tak menyurutkan semangat Tanoto Scholars sebab dimalam harinya Tanoto Scholars seru berkompetisi membuat mind map yang menceritakan perjalanan dihari kedua ini.

Malampun ditutup dengan Talk show mengenai prospek karier di RGE Group dan meriahnya penampilan Tanoto Scholars Association seperti malam sebelumnya.

-to be continue-

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun