Mohon tunggu...
Rines Sela
Rines Sela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Mengkonsumsi Junkfood Terlalu Sering

27 Maret 2021   13:17 Diperbarui: 27 Maret 2021   13:36 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:ajaymourya2.blogspot.com

sumber:http://ajaymourya2.blogspot.com/2015/04/junk-food-is-pejorative-term-for-food.html?m=1

Junkfood adalah makanan rendah nutrisi atau makanan yang tidak baik untuk dikonsumsi karena junkfood mengandung jumlah lemak yang besar dan bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan sehingga memicu penyakit mematikan seperti jantung dan kanker. Keberadaan junkfood yang berada di restoran fastfood yang membuat masyarakat khususnya masyarakat Indonesia menjadikan junkfood sebagai makanan favorit. Alasan masyarakat memilih junkfood dikarenakan gaya hidup masyarakat Indonesia yang sibuk dengan aktivitas yang padat sehingga membuat masyarakat terdorong untuk mengkonsumsi junkfood.

Pergeseran konsep makan masyarakat Indonesia merupakan contoh konkret dampak adanya pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam tubuh masyarakat Indonesia. Salah satu bentuk pergeseran konsep makan yaitu menjamurnya makanan cepat saji atau yang sering disebut fastfood dan Junkfood di Indonesia. Junkfood mengandung kalori, lemak, protein, gula dan garam yang relatif tinggi dan rendah serat, jika dikonsumsi secara berkesinambungan dan berlebihan dapat mengakibatkan masalah gizi lebih. Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi. Tingkat konsumsi Junkfood pada masyarakat khususnya kaum remaja saat ini tergolong tinggi, dimana rata-rata remaja mengkonsumsi Junkfood 3 sampai 4 kali dalam sebulan.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh junkfood, misalnya bertambahnya kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Kandungan junkfood yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di dalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan. Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan penyedap yang kini disebut micin.

Fenomena kata micin kini mendadak kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang yang telat berpikir, lama menjawab bila diajak bicara dan lain sebagainya. Tak dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas.

Seperti pada kasus seorang remaja yang mengalami kebutaan permanen di Negara Inggris karena terlalu sering memakan junkfood. Kasus ini merupakan contoh nyata dari dampak makanan yang tidak sehat. Selama ini. Dalam laporan yang dipublikasikan pada jurnal "Annals of Internal Medicine", remaja laki-laki ini mulai merasa ada yang tidak beres dengannya ketika berusia 14 tahun. Saat itu, ia memeriksakan diri ke dokter karena rasa lelah yang terus menerus dialaminya. Hasil tes darah menunjukkan bahwa remaja tersebut memiliki anemia dan kadar vitamin B12-nya sangat rendah. Ia kemudian disuntik vitamin B12 dan diminta untuk memperbaiki pola makannya. Namun, sayangnya, ketika berusia 15, remaja ini mulai mengalami masalah pendengaran dan penglihatan. Dokter kesulitan menemukan penyebabnya karena pindai MRI dan tes mata menunjukkan hasil normal. Dua tahun kemudian, penglihatan anak ini semakin memburuk. Saat berumur 17, tes mata menunjukkan bahwa penglihatannya hanya 20/200 di kedua mata. Di Inggris angka tersebut sudah masuk ke dalam kategori buta.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, jika Junkfood yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti :

1. Obesitas (kegemukan)

2. Diabetes (kencing manis)

3. Hipertensi (tekanan darah tinggi)

4. Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun