Mohon tunggu...
rindu rasyid
rindu rasyid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di dunia pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang penulis yang mengamati fenomena sosial dan menulis terkait pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaksimalkan Creative Desaign di Era Digital Lewat d'Youthizen 2018

8 November 2018   14:07 Diperbarui: 8 November 2018   15:09 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul berkesempatan menjadi tempat penyelenggaraan acara d'Youthizen Goes to Campus 2018, Senin (05/11) lalu. d'Youthizen Goes to Campus merupakan acara yang diprakarsai oleh Detikcom bekerjasama dengan Fakultas Desain dan Industri Kreatif Esa Unggul.  Dalam d'Youthizen Goes to Campus Esa Unggul tema yang diangkat ialah "Creative Art Beyond Limit".

Terdapat tiga Pembicara yang dihadirkan dalam d'Youthizen yakni Art Director Detik.com, Kiagus Akhmad Auliansyah, creator sekaligus desainer ,Fajar P. Domingo dan kreator Tahi Lalats Nurfadli Mursyid.  Para pembicara dalam seminar d'Youthizen memberikan materi terkait Seni Kreatif seperti Desain Grafis yang kian populer serta banyaknya peluang untuk berkarier di bidang ini kian terbuka.

Salah satunya dipaparkan oleh pembicara d'Youthizen yakni Nurfadli Mursyid, kreator komik strip kocak @tahilalats.  Menurutnya saat ini anak muda tidak perlu takut lagi berkarya sesuai Passionnya apalagi didunia seni. Hal ini dikarenakan sejumlah Platform dapat dimanfaatkan oleh anak muda salah satunya dari media sosial.

Dokpri
Dokpri
"Untuk anak muda khususnya mahasiswa Desain Esa Unggul, kalian tidak perlu lagi khawatir mengenai karya kalian atau passion kalian di dunia desain kreatif saat ini kesempatan kalian berkarya dan memiliki karir terbuka lebar, tentunya karya yang kalian buat harus hasilkan secara maksimal dan memiliki konsep, karena karya-karya desain kreatif yang maksimal, idealis dan konsistenlah  yang akan dilirih oleh banyak orang," Terang Nurfadli, di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Senin 5 November 2018.

Konsep dan idealisme dalam membuat sebuah karya yang ia maksud adalah ia ingin pembacanya membaca iklan di komiknya tidak merasakan experience yang berbeda dengan ketika mereka membaca komik reguler.

"Biasanya kalau ada iklan kan orang bakalan ngeskip. Kita berusaha agar bagaimana ketika orang membaca komik iklan kita mereka seperti membaca komik reguler, jadi mereka tertatrik untuk nge-like atau komentar atau nge-share," ucapnya.

Sementara itu, Art Director Detik.com, Kiagus Akhmad Auliansyah menambahkan pada era industri media yang masuk 4.0. , materi dalam bentuk konten visual memiliki tingkat penerimaan dan pemahaman kepada pembaca yang sangat baik. Konten-konten visual jadi kian populer karena tetap bisa informatif sebagaimana halnya konten dalam bentuk teks.

Menurut Kiagus, 80% informasi yang diterima secara visual akan lebih diingat oleh pembaca. Untuk itu saat ini banyak media yang menggunakan visual seperti infografis, komik, dan media visual lainnya untuk menyampaikan berita.  "Teks atau kalimat sudah dilupakan dan infografis itu sudah dapat menyampaikan informasi dengan baik," katanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun