Mohon tunggu...
Rindiawati Gustiara
Rindiawati Gustiara Mohon Tunggu... Lainnya - Program Studi S1 Akuntansi

Mahasiswi STIE STEMBI Bandung Business School

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Tiktokers Edukatif di Kalangan Mahasiswa

6 Desember 2020   03:59 Diperbarui: 6 Desember 2020   04:07 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di era digital ini internet atau media sosial sudah sangat mudah untuk di jangkau dan sangat melekat pada kehidupan sehari-hari khususnya pada mahasiswa. Pada dasarnya media sosial atau internet sangat membantu semua orang dalam hal apapun seperti pekerjaan, pendidikan , informasi dan lain-lain.

Dimana hal yang harus kita ketahui bahwa internet atau media sosial juga mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung kepada seseorang yang menggunakannya untuk hal positif atau hal negatif. Karena itu bijaklah dalam menggunakan media sosial atau internet.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, sebab dunia masih membutuhkan orang-orang yang berkompeten dan terpelajar agar bisa membangun suatu hal yang membuat tercapainya tujuan. Di tahun ini bisa dikatakan tahun yang sangat singkat karena adanya covid-19 semua orang dibatasi dalam melakukan kegiatan. Dunia pendidikan pun di ubah secara online atau daring hal itu membuat sebagian banyak mahasiswa mengeluh karena pembelajaran yang di rasa sangat menjenuhkan yang disebabkan oleh tidak dapatnya bertatap muka secara langsung bahkan untuk mahasiswa baru mereka mengenal teman-teman nya secara online dengan bertegur sapa atau berkenalan di media sosial.

Kegiatan yang mengharuskan di rumah saja ini mendorong seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk menggunakan smartphone dalam mengakses internet untuk terus bersosialisasi dan berbagi informasi terhadap sesama melalui dunia maya, mau tidak mau kita di paksa oleh keadaan namun kita bisa mengambil hikmahnya, kita bisa mempelajari mengenai dunia teknologi digital. Berbagai aplikasi yang dihadirkan melalui media sosial menjadi populer dan digandrungi semua orang.

 Mahasiswa tidak luput akan media sosial atau internet di sela-sela waktu senggangnya mereka pasti memanfaatkan waktu untuk megakses internet. Beberapa media sosial seperti Facebook, Instagram, Youtube, Line, Telegram, Twitter, BigoLive, Badoo bahkan Whatsapp yang menjadi rutinitas setiap saat dibuka oleh orang untuk berbagai keperluan terutama komunikasi. Media sosial merupakan wadah komunikasi dan informasi, selain itu media sosial juga berfungsi sebagai hiburan untuk melepas kejenuhan. Salah satu aplikasi yang sedang marak diperbincangkan, banyak minatnya dan cepat mendapatkan informasi saat ini adalah aplikasi Tiktok.

Akhir - akhir ini di Indonesia sedang dilanda demam tiktok mulai dari anak- anak sampai orang dewasa. Tiktok sendiri merupakan aplikasi yang berasal dari Tiongkok, dirilis perdana pada September 2016 (wikipedia), aplikasi Tiktok ini menyediakan konten berupa gambar video dan audio yang tersedia di google playstore atau appstore. Kehadiran tiktok dapat memudahkan penggunanya untuk mengakses video berdurasi pendek. Banyak fitur atau transisi video yang unik dan musik beragam yang ada di tiktok, sehingga dengan bebas orang-orang berekpresi sesuai gayanya masing-masing. Tiktok sendiri dibuat untuk sebuah konten kreatif dan hiburan. Mudah untuk setiap orang mengunduh aplikasi tiktok ini.

Fenomena tiktok di masa pandemi ini sangat viral, banyak terlahir selebgram-selebgram baru yang bermunculan dari aplikasi tiktok, ini mungkin sangat menguntungkan bagi yang sedang menjalankan bisnis, konten kreator dan lain sebagainya. Penggunaan tiktok di Indonesia banyak sekali yang cenderung kurang menampilkan konten yang baik namun tidak sedikit juga tiktok menjadi positif jika di gunakan sebagai ajang berkreasi, berimajinasi, edukatif dan memperluas pertemanan.

Tiktok memang dikaitkan dengan hiburan namun tak hanya menghibur, tiktok juga memiliki konten edukatif dan inspriratif. Semakin hari aplikasi tiktok semakin menduduki popularitasnya, semakin banyak tantangan unik yang menjadi trend dari para kreator atau pengguna tiktok. Namun banyak juga kreator tiktok yang memanfaatkan kepopuleran tiktok untuk membuat dan berbagi konten berupa pesan motivasi dan edukatif. Selama pandemi selain youtube, instagram dan media sosial lainnya konten edukasi yang jadi populer di tiktok. Fenomena tiktokers edukatif semakin meluas dari berbagai kalangan bahkan berbagai profesi. Contohnya seperti dokter-dokter yang membuat konten tiktok berisi tentang edukasi kesehatan, sehingga orang-orang awam akan hal tersebut menjadi tau akan informasi tersebut melalui tiktok. Selain dokter banyak pula orang yang berprofesi lainnya yang menggunakan tiktok dengan berisi konten yang edukatif. Bahkan di tangan dosen Fakultas Ilmu Komuikasi Universitas Padjajaran, Ira Mirawati, media social tiktok bisa jadi sarana edukasi, sejumlah konten yang diunggah di akun tiktok milikya @buiramira belakangan ini viral dan menjadi perbincangan di jagat maya (Nur Khansa Ratnawati, 2020). Contoh lainnya banyak konten tiktok yang menyuguhkan sesuatu informasi seperti tutorial memasak, make up, membuat DIY kerajinan dan lain hal sebagainya yang sangat mengedukasi dan menarik karena dikemas sedemikian rupa sehigga penonton tiktok sendiri merasa mudah paham dan terhibur.

Fenomena Tiktokers edukatif di kalangan mahasiswa sangat lah beragam berbagai macam cara mahasiswa mengekspresikan diri dengan berbagai hal kreatif yang diciptakan-nya. Mereka berbagi hal yang bermanfaat untuk banyak orang seperti cara membuat sesuatu, cara mengerjakan soal matematika, berbagi ilmu bisnis dan lain sebagainya. Karena adanya konten kreatif yang sangat beredukasi para kaum yang sangat malas terbantu dan termotivasi karena video pendek beredukatif yang mereka (para mahasiswa) buat sangatlah mudah untuk dipahami. Bahkan mereka menjadi idola baru di kalangan remaja.

Menurut Mulyana, dalam penggunaan Tiktok terdapat dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti perasaan , sikap dan karakteristik individu , prasangka, keinginan, atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek (Deriyanto & Qorib, 2019).

Dimulai dari perasaan, merupakan sensasi fisik sentuhan melalui pengalaman atau persepsi. Perasaan ini salah satu contoh dalam media sosial seperti tiktok yaitu dalam bentuk status sebagai sarana mengekspresikan diri melalui perasaan. Sikap dan karakter setiap individu berbeda dalam menggunakan aplikasi media sosial  (Sandi Marga Pratama & Muchlis, 2020). Dari segi psikologi sebenarnya tiktok seperti pedang bermata dua, sangat menunjang tingkat kreatifitas seseorang namun disisi lain sangat banyak hal yang merugikan bagi orang yang hanya kecanduan menonton konten yang kurang bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun