Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Qurban, Tanda Mukmin Menuju Taqwa

29 Juli 2019   14:36 Diperbarui: 29 Juli 2019   15:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.backgroundcheckall.com 

Tiada ujian berupa pengorbanan yang lebih hebat dari seorang manusia selain pengorbanan nabi Ibrahim yang harus menyembelih anak kandung yang begitu dicintainya.

Bagi kita, berqurban seekor hewan (domba, sapi, maupun onta) sangat tidak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.  Maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menunaikan qurban, kecuali bagi mereka yang 'tidak beriman' atau ‘tidak berkemampuan’

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah." (QS. Al Kautsar 1-2)

Hakekat qurban sesungguhnya adalah 'pengorbanan' terhadap kecintaan dan kesenangan duniawi untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt (taqwa).

Petugas potong harus profesional untuk meminimalisir penderitaan hewan, dokpri.
Petugas potong harus profesional untuk meminimalisir penderitaan hewan, dokpri.

Ritual qurban, sesuai historis adalah diperintahnya nabi Ibrahim oleh Allah melalui mimpi-mimpinya untuk menyembelih (mengorbankan) Ismail, putranya yang amat ia cintai.  Ismail adalah seorang putra yang lahir setelah berpuluh-puluh tahun ia dambankan kehadirannya di dunia.  Sehingga tidaklah mengherankan bila Ibrahim begitu sangat mencintai Ismail melebihi apapun yang ada di dunia. 

Dari situ maka Allah sesungguhnya sedang menguji, seberapa besar cinta Ibrahim kepada Ismail dibanding kepada Tuhan-nya. Meskipun begitu hebat kesedihannya, namun karena keta'atan dan keikhlasan Ibrahim (dan juga kesediaan Ismail) memenuhi perintah Allah Swt, maka luluslah ia dari ujian Allah dan digantilah perintah qurban itu dengan seekor domba.

Bagi kita perintah berqurban sesungguhnya merupakan satu indikator, apakah kita termasuk golongan orang yang beriman ataukah golongan orang yang kufur nikmat.  Semakin besar karunia nikmat Allah yang kita terima maka semestinya semakin besar pula nilai qurban kita. Semua berpulang kepada diri kita masing-masing.

Panitia Qurban Masjid Nurul Huda KPAD Cibubur, dokpri.
Panitia Qurban Masjid Nurul Huda KPAD Cibubur, dokpri.

Dengan meneladani ketaatan dan ketulusan hati Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam peristiwa qurban, semoga menjadikan kita sebagai hamba Allah yang ikhlas dalam berqurban demi mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selamat Idul Adha 1440 H.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun