Mohon tunggu...
Rinda Gusvita
Rinda Gusvita Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Institut Teknologi Sumatera

MSc on Agro-industry Technology. Saya philantropist yang senang membaca, jalan-jalan, berjuang untuk eco-friendly lifestyle, memetik pelajaran dari mana pun kemudian membagi-bagikannya. Bisa kontak saya di rindavita@gmail.com atau keep in touch lewat akun media sosial dan www.rindagusvita.com. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Money

Seabad Indonesia Merdeka dan Maju, Hoaks atau Fakta?

9 April 2018   17:17 Diperbarui: 9 April 2018   17:18 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Makin kesini ulah netizen yang gagap media sosial itu makin anoyying ya. Masyarakat yang tadinya adem ayem titi toto tentrem jadi kisruh gara-gara hal yang tersebar di sosmed yang bahkan belum terkonfirmasi. Mostly. Kebayang nggak kalau sejak zaman Orba atau Orla manusia Indonesia udah merasa punya kebebasan berekspresi macam sekarang? Mungkin banyak orang yang hilang.

Sekarang saya nggak pengin ngajak pembaca untuk bernegative thinking. Yakan energinya sama aja antara mikir posistif sama negatif, tapi dampaknya bakalan luar biasa berbeda. Masih ingat teori kekuatan pikiran? Apa yang kita pikirkan ya itulah yang bakal terjadi. So, saya sekarang pengin mengajak pembaca untuk optimis bahwa Indonesia bakal jadi negara maju di hari kemerdekaan ke-100 kelak.

Saya bukan sekedar berkhayal. Bukan juga meramal. Optimisme ini saya baca sejak tahun lalu di kompas.com. setidaknya presiden kita Joko Widodo juga sudah memberikan statement tentang itu. Demikian juga dengan  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Pak Bambang menambahkan bahwa untuk mendukung hal itu, infrastruktur bakal tetap menjadi tulang punggung Indonesia hingga beberapa tahun akan datang.

Menurut Bambang, pada 2045 Indonesia bisa menjadi negara maju dengan syarat pendapatan per kapita penduduknya masuk dalam kategori tinggi. Hal itu bisa terjadi apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa konsisten pada angka 5 persen setiap tahunnya hingga 2045 mendatang. Pada kondisi itu, penduduk Indonesia akan mencapai level high income dengan pendapatan mencapai 20 ribu dollar perkapita.

Pada kenyataannya, mempertahankan pertumbuhan ekonomi tetap pada angka 5 persen bukan pula hal yang mudah. Pasalnya, terdapat tantangan baik secara global maupun domestik yang bisa menurunkan angka tersebut. Kondisi Indonesia untuk Potensial GDP sejak 2011 hingga 2015 yang berjumlah enam hingga tujuh persen ada tendensi menurun hingga lima persen. Ini memang belum memengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Pernah nonton video tentang Presiden yang hobi banget menyambangi Papua? Pengakuannya bikin miris, har, sedih, jadi satu semuanya. Infrastruktur di sana memang sangat berbeda dibandingkan dengan daerah yang lainnya di Indonesia. 

Papua yang selama ini dianaktitikan, kata Presiden. Dengan pergi ke Papua, melihat sendiri kondisi di sana tentu membuat Presiden semakin mantap untuk melakukan pembangunan infrstruktur disana. Infrastruktur seringkali hanya dikaitkan dengan peningkatan perekonomian, padahal lebih dari itu infrastruktur juga memudahkan akses pendidikan dan kesehatan. Imbasnya ya memang ke kualitas hidup dan perekonomian lagi sih.

Demi mengejar ketertinggalan dari neara-negara tetangga, Indonesia getol membangun infrastruktur. Pembangunan infrastruktur sendiri membutuhkan dana yang memang nggak sedikit. Bahkan pembangunan infrastruktur dari 2014-2019 diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun yang nggak bisa sepenuhnya dibiayai dari APBN.

Beruntungnya pemerintah kita nggak lantas pasrah dan tinggal diam. Ada swasta yang bisa diajak untuk turut membangun infrastruktur. Nah, kalau ada peran swasta tentu mereka nggak ingin rugi dong. Makanya kualitas infrastruktur yang dibangun hingga maintenancenya harapannya juga lebih baik daripada infrastruktur yang sekedar dibiayai oleh APBN.

Make sense, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun