Mohon tunggu...
reen viant
reen viant Mohon Tunggu... -

| guru@TomoeGakuen wanna be | Mt | Backpacker | Penulis Dadakan | Biker | Kenshin, Shinici Kudo, Ipung, R.Langdon, Wicak, Capt.Jack.Sparrow,... | Sherlockian |

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

GARUTTASIK

24 Januari 2014   22:10 Diperbarui: 28 Mei 2016   10:17 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GARUT TASIK 24-29 DEC 2013

SEPULUH POS BEREMPAT


DAY I, Tue. Dec. 24:

23.00 tiba di meeting point: Term. Kampung Rambutan

23.30 departed to Swiss Van Java

DAY II, Wed. Dec. 25: POS I: Situ Cangkuang, POS II: Situ Bagendit

04.00 arrived at Guntur Terminal (Pemberhentian terakhir Bus Primajasa)

[caption id="attachment_291815" align="alignnone" width="1064" caption="just arrived @ Garut *sibukngabarindunia*"][/caption] 

:D kepagian ni kita, mo langsung ke Wisma LEC, belum buka kali..well ngopi-ngopi, mck dulu di depan terminal. Disekitar kami banyak anak-anak yg bawa carriel, wah pada mo ke Papandayan ni.. (UDAH PERNAH—nantilah kapan-kapan ke Papandayan lagi)

06.00 setelah dua jam nongkrong depan terminal kami berempat jalan ke Wisma LEC, sebelum belokan gang wisma-depan Indomaret, mampir warung pinggir terminal, kupat-tahu-harga-tembak >_<

Kak Titin said: “Pantesan porsinya banyaak banget” :D

06.15 tiba di Wisma LEC, dari Terminal Guntur cuma jalan kaki sekitar 50 meter nyampai. Kesan pertama spooky >_< rrrr horror, bangunan tua, kurang terawat, tapi lumayanlah untuk penginapan murah, kami berempat bisa nempatin dipan masing-masing (kamar yang kami sewa Rp. 85.000/malam, ada kamar mandi dalam, dipan empat, kipas angin satu, lemari dua dan jemuran satu)

[caption id="attachment_291819" align="alignnone" width="972" caption="menginap dua malam disini"][/caption]

07.00 zzzZZZZz…… (lanjut tidur ayam di kamar 105)

09.00 siap-siap berangkat ke POS I: Situ Cangkuang

Dari Terminal Guntur, naik angkot turun di alun-alun Leles.

Lanjut naik delman, tarifnya biasanya 10 ribu rupiah/orang. Si Widi ga tega liat kudanya (Dhani said: “Widi itu penampakannya doang macam abri, hati hello kity” :D)

09.40 tiba di Situ Cangkuang (setelah ngedelman sekitar sepuluh menit)

Setelah puas lihat-lihat peta, objek wisata Garut yang terpampang di dinding, kami nyebrang ke Candi

sekitar tujuh menit berakit bamboo, kami tiba di Candi Cangkuang



Subhanallah


SituCangkuang

13905753151973886656
13905753151973886656
lovin


berempat *Widi-Dhani-KakTitin-Reen*



siap siap berakit

ngaso, makan jagung, jalan-jalan ke:

-candi, didepan candi terdapat makam Embah Dalem Arif Muhammad, seorang pemuka agama Islam

-museum benda-benda dan foto-foto penemuan situs Cangkuang pada tahun 1966, foto waktu pemugaran dan beberapa lembar mushaf Al-Quran yang dipahat di lembaran yang terbuat dari daun dan kayu

-perkampungan adat kecil yang bernama Kampung Pulo. Ada yang unik dari perkampungan ini, yaitu jumlah keluarga yang boleh tinggal di sana hanyalah enam kepala keluarga saja. Jika seorang anak menikah dan menjadi kepala keluarga, ia harus segera meninggalkan kampung tersebut. Jadi, jumlah kepala keluarga di sana tidak boleh bertambah, tidak boleh berkurang.


[caption id="attachment_291836" align="alignnone" width="300" caption="Kampung Pulo"][/caption] [caption id="attachment_291837" align="alignnone" width="300" caption="Teddy Bear gak ketinggalan"][/caption] [caption id="attachment_291838" align="alignnone" width="300" caption="dari candi, turun menuju rakit bamboo"][/caption]

Puas jalan-jalan, minum es kelapa,  kami akhirnya kembali ke Rakit Bamboo nomor 07, hmm ternyata penumpangnya belum lengkap..

12.00 rakit bamboo penuh 20 orang, balik ke pangkalan

13.00 lanjut ke POS II: Situ Bagendit kesan pertama: masih mending Situ Cangkuang, disini rame, berisik

ada kereta mini segala,  perahu bebek, balon dan banyak lapak-yang-disewakan..

Kami ngga nyobain apapun termasuk rakit bamboonya..kami hanya foto-foto dan nongkrong di warung, ngobrol tentang chocodot, angkot dengan Ibu-ibu yang jualan, ternyata angkot di Garut tutup operasinya jam 5 sore, jam 15.30 cepat-cepat kami nyetop angkot, balik ke Terminal Guntur (mahal kalo sampe harus naik ojek)

17.00 tiba di Wisma LEC

18.00 jalan ke sekitar Terminal Guntur, cari makan :D

Mampir ke Indomaret, pada beli adem sari pada sakit panas dalam :D :D

Maksud hati makan malam di warung sekitaran terminal sambil tanya-tanya tentang GUNUNG GUNTUR, ee malah Mbak-mbaknya jutek karena salah goreng pesanan kita.

21.00 zzzZZZZzz….


DAY III, Thu. Dec. 26: POS III Guntur Mt, POS IV: SUKAREGANG, POS V: CHOCODOT

8.30 keluar dari kamar 105, siap-siap jalan kaki ke Terminal Guntur, e.. tetiba muncul petugas Wisma yang tanya-tanya: “Nginap disini?” “Berapa hari?” “Coba saya lihat notanya”, bla..bla..bla..

pagi-pagi udah di interogasi aja..mang kita cewek apa-aan???

Setiba di Terminal Guntur, kami tanya-tanya petugas terminal buat ngangkot ke Gunung Guntur, akhirnya kami naik angkot hijau-putih tujuan Samarang, turun di Pasir Wangi.

9.30 dari Pasir Wangi, nyambung angkot warna kuning ke Toblong.

[caption id="attachment_291823" align="alignnone" width="972" caption="Kak Titin *ngangkot* uyeee..."][/caption]

10.00 just realized that we have lost

(_ _)’  ngandelin penduduk setempat, yaa begini ni..Dhani said: “andelin info blog aja”

Di angkot balik ke Pasir Wangi, kami baca ulang peta… kenapa mao ke Guntur Mt, malah ngiter gini :D :D Well, putar haluan-ga jadi ke Guntur Mt, POS III Guntur Mt -->FAILED

Dari Toblong kami naik angkot ke Leuwi Daun lanjut ke Sukaregang

11.27 tiba di POS IV: SUKAREGANG, sebelum lihat-lihat kulit, kami putuskan makan di Haji Atie. Mantab sambal dabu-dabu, pepes ikan dan semur jengkolnya.

Puas lihat-lihat kulit, akhirnya cuma beli gelang, ikat pinggang, kalo jaket atau sepatu boot-nya : jujur, belum ada budget ho..ho..ho..

Sebelum ninggalin Sukaregang, kami mampir lagi ke RM. Haji Atie, beli nasi+tempe+tahu+jengki buat makan malam :D (mulai ketagihan ni ma jengki)

16.15 naik angkot dari Sukaregang ke Chocodot, niatnya turun di jalan Siliwangi, karena kami berempat udah kapok nanya supir atau penduduk setempat, jadi kami cuma ngandelin peta dan google map hapenya Dhani :D alhasil nyadar-nyadar kami udah di Terminal Guntur Tercintah hahaha..mana Gedoeng Cokelat Chocodot at Jl. Siliwangi itu????

HAHA..ternyata di google map, jalan siliwangi itu termasuk jalan kecil, jadi kelewatan dah :D

Akhirnya dari Term. Guntur kami balik lagi ke arah Alun-alun

16.22 tiba di POS V: CHOCODOT



chocodot

Puas berburu chocodot, kami pulang ke Term Guntur, sebelum nyetop angkot  kami mampir depan Masjid Agung wat beli SEBLAK yang ternyata abis..

18.20 tiba di Terminal Guntur Tercintah (lagi dan lagi, karena memang dua hari ini kami tinggal di sekitaran Terminal Guntur)

19.15 makan malam bertatakan daun pisang :D hasilnya kamar kita bau jengkiii..OW NOO!!


[caption id="attachment_291825" align="alignnone" width="300" caption="pada gragazzz"]

1390573911320916552
1390573911320916552
[/caption]

20.30 zzzZZZZzz….


DAY IV, Fri. Dec. 27: POS VI: KAMPUNG NAGA, POS VII: KULINERAN @ TASIK, POS VIII: KAWALU

6.50 bye Terminal Guntur Tercintah..

Bye debu, sampah, asap knalpot, bau pesing, orang gila, pedagang warung yang main tembak harga, petugas terminal yang ngasih info ngasal, supir angkot yg mau duit doang, penjaga wisma yg curigaan..

BYE!!

Yaaa..setidaknya kami pernah ngerasain kerasnya hidup di sekitaran terminal ((^_^))

8.21 naik elf,


[caption id="attachment_291827" align="alignnone" width="300" caption="On Elf"][/caption]

tiba di depan POS VI: KAMPUNG NAGA, ngaso + nyarap + ngopi dulu-- dari pagi belum makaaan..lapaar..ogah makan di terminal :D

9.05 setelah nitipin daypack+belanjaan di warung, kami masuk perkampungan naga

Suka banget ma pemandangan kampong ini..hmm begini kali ya yang namanya LIVING OFF THE GRID itu..tertutup dari dunia luar, tanpa listrik, tanpa tipi, tanpa kendaraan bermotor, yang ada hanya ternak, sungai, kolam plus jamban yang banyak ikan lelenya,  jemuran padi, bunyi jangkrik :D


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun