Seperti biasa, selesai bekerja saya bergegas untuk pulang ke rumah. Jalanan yang lengang itu membuat mata saya fokus terhadap cerita lucu Shokugeki No Soma yang saya baca gratis di salah satu aplikasi manga online. Saya memang pecinta manga sejak duduk di bangku sekolah dasar dulu.
Setelah lama berjalan akhirnya fokus mata saya sedikit terganggu oleh barisan orang yang berjajar di sebelah lapangan yang tak jauh dari shopping mall itu. Setelah saya amati ternyata barisan itu bukanlah penduduk lokal (Hong Kong) saja, namun sebagian lagi merupakan orang Indonesia dan Filipina. Setelah bercakap-cakap dengan beberapa orang di barisan tersebut akhirnya saya mendapat informasi bahwa mereka sedang antre barang-barang yang akan dibagikan secara gratis.
Menurut Ibu Yeung yang turut berpartisipasi dalam acara amal itu, dia dan teman-temannya sengaja mengumpulkan barang-barang itu untuk diberikan pada mereka yang lebih membutuhkan. Karena jika ditumpuk di rumah dan tidak terpakai akan tidak berguna. Yeung juga menambahkan jika itulah rutinitas mereka setiap hari Sabtu. Setiap hari Sabtu mereka libur bekerja, sehingga ia dan teman-temannya mempunyai lebih banyak waktu untuk mengemas barang dan membagikannya.
Kata memberi tentu sudah tak asing lagi di telinga kita, terlebih lagi di sekolah dasar, guru sering menggunakan peribahasa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah dalam beberapa kali ceramahnya ketika mengajar. Memberi merupakan suatu hal yang positif di mana kita bisa mencoba melepaskan uang atau barang yang mungkin dengan susah payah kita dapatkan hanya untuk orang lain yang lebih membutuhkan.Â
Tak harus berupa uang
Memberi atau amal, memang sebagian orang mengaitkannya dengan barang maupun uang, namun sebenarnya tak hanya itu. Kita dapat memberi dan berbagi tentang ilmu, uang, barang, tenaga, bahkan doa. Memberi itu tak sesulit yang kita bayangkan jika kita memang berniat untuk melakukannya.
Memberilah sesuai dengan yang kita mampu. Jika kita memiliki uang lebih, kita bisa memberikan uang bagi mereka yang kekurangan. Jika tak punya uang yang lebih kita bisa memberikan barang yang dapat orang lain gunakan. Jika kita tak punya barang untuk diberikan, kita bisa membantu mereka dengan tenaga yang kita punya. Jika kita tak punya tenaga untuk membantunya, kita masih bisa memberikan doa untuk mereka. Berbagi dengan orang yang kekurangan sebenarnya lebih indah daripada kelihatannya.
Bermanfaat bagi orang lain
Tak perlu memberikan barang yang mewah, yang terasa berat bagi kita. Jika kita mampu tak masalah, jika tidak, yang terpenting adalah barang itu bermanfaat bagi orang lain (yang kita beri). Misal, kita ingin memberi tas seharga dua puluh juta rupiah kepada seorang nenek renta yang tinggal di desa, jika kita pikir kembali nantinya tas itu tak akan terlalu berguna bagi si nenek. Jadi lebih baik kita memberikan uang lima puluh ribu rupiah yang bisa digunakannya untuk membeli makan. Memberi tak harus berupa barang mewah yang terpenting adalah tepat sasaran.