Mohon tunggu...
Rina Susanti
Rina Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Mama dua anak yang suka nulis, ngeblog dan motret. Nyambi jualan kopi dan jualan anggrek/tanaman hias. Bisa intip blog saya di www.rinasusanti.com

Mama dua anak, penulis lepas dan blogger. www.rinasusanti.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Ibu-ibu Pengajian

19 Agustus 2023   09:05 Diperbarui: 23 Agustus 2023   10:00 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi 

Tentang Ibu-ibu Pengajian

Ibu-ibu pengajian, tema yang sempat jadi perbicangan hangat di media sosial beberapa waktu lalu. Beragam komentar, lucunya ada komentar nyinyir yang dilakukan oleh ibu-ibu yang belum pernah ikut pengajian. Komentar yang sekedar katanya...

Ibu-ibu suka ngaji, apa rumah tangganya bisa keurus? Begini ya pengajian ibu-ibu di lingkungan rt/rw baik perumahan ataupun perkampungan, hanya seminggu sekali dengan durasi maksimal 2 jam (terhitung dari berangkat sampai pulang lagi ke rumah) dan diadakan di hari senin-jumat, dengan pertimbangan pada hari itu anak-anak sekolah dan suami kerja.

Sebelum ikutan nyinyir bolehlah baca-baca tulisan ini ...

Durasi pengajian ibu-ibu, seminggu sekali selama kurang lebih 2 jam

Ini bukan klarifikasi ya hahaha  tapi pengalaman 5 tahun jadi ibu-ibu pengajian dan bertahun-tahun jadi pengamat, mengamati ibu dan nenek saya jadi ibu-ibu pengajian. Pengalaman saya mungkin berbeda dengan ibu-ibu pengajian lain, tapi ada kesamaan yang patut diingat, pengajian yang diadakan di lingkungan rt/rw/masjid baik di perkampungan atau perumahan itu hanya seminggu sekali dengan durasi kurang dari 2 jam, dan diadakan selain sabtu minggu. Saya pernah tinggal di perumahan selama kurang lebih 4 tahun dan kini tinggal di perkampungan memasuki tahun ke 6.

Pertimbangan pengajian ibu-ibu diadakan di hari senin-jumat, karena hari itu anak-anak sekolah dan suami bekerja jadi tidak menganggu kewajiban mengurus keluarga.

Kalau ada pengajian sabtu minggu biasanya insidental, undangan pengajian syukuran nikah, syukuran keberangkatan umroh/haji, lahiran, hamil 4 bulanan dst.

Pengajian ibu-ibu yang saya ikuti adalah pengajian wali murid (khusus ibu-ibu) di sekolah anak-anak yang berbasis sekolah islam. Pengajian diadakan pada jam dan hari sekolah seminggu sekali, dengan durasi talim 1 jam, jika dihitung dari bersiapan mulai acara hingga selesai 1.5 jam.

Di kampung tempat saya tinggal ada juga pengajian ibu-ibu tapi saya tidak ikut karena jamnya barengan dengan jadwal jemput sekolah kedua anak saya. Insyaallah jika anak-anak sudah mandiri, tidak perlu antar jemput sekolah saya gabung karena saat gabung gabung dipengajian sekitar rumah, yang didapat bukan hanya mengaji tapi bertetangga dengan baik. Ibu saya selalu bilang, hubungan dengan tetangga harus baik, bukan berarti harus ngobrol ngaler-ngidul lama-lama, tapi kenal tegur sapa, memenuhi undangan jika diundang, karena kelak jika meninggal atau kesulitan/musibah  tetanggalah orang pertama yang akan membantu begitupun sebaliknya kita membantu tetangga. 

Saya sudah melihat  bagaimana ibu saya bertetangga dengan baik tanpa ikutan nibrung ghibah.

Pengajian ibu-ibu kok hampir tiap hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun