Mohon tunggu...
Rina Rahmatika Anas
Rina Rahmatika Anas Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Student college

“Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya.” – Jonathan Swift

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rokok Elektrik dan Remaja

27 Januari 2020   00:00 Diperbarui: 27 Januari 2020   00:07 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2016&q=dampak+rokok+elektrik&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D5QeDY9NpqtUJ

Rokok elektrik bikin  keren atau penyakitan?

Merokok merupakan kegiatan yang dilakukan individu baik remaja maupun orang dewasa. Pada kalangan remaja saat ini rokok elektrik sangat banyak digunakan oleh para remaja dibandingkan rokok tembakau.

Rokok elektrik atau yang biasa dikenal dengan vape adalah salah satu jenis rokok baru yang memanfaatkan listrik dari tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap atau lebih dikenal sebagai electronic nicotine delivery system (ENDS) (WHO, 2009).

Rokok jenis ini dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok. Namun U.S. Food and Drug Administration (FDA) melarang penggunaan rokok elektrik karena berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rokok elektrik mengandung tobacco specific nitrosamines (TSNA) yang bersifat toksik dan diethylene glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen (Trtichounian, 2009).

Rokok elektrik atau vape ini memiliki berbagai jenis, bentuk dan ukuran. tetapi terdapat tiga komponen utama dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisi cairan (cartridge). Cairan dalam tabung mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti rasa buah-buahan dan rasa lainnya. 

Beberapa rokok elektrik memakai baterai dan cartridge yang dapat diisi ulang. Rokok elektrik bekerja dengan cara memanaskan cairan yang ada dalam tabung dan kemudian menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai zat kimia. Pengguna mengisap zat kimia ini langsung dari corongnya. Dalam cairan rokok elektrik mengandung propilen glikol atau gliserin, nikotin, dan penambah rasa.

Penelitian menunjukkan bahwa bahan kimia dalam rokok elektrik dapat merusak jaringan paru-paru dan mengurangi kemampuan sel paru-paru untuk menjaga paru-paru dari kuman dan zat berbahaya lainnya. Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin dalam rokok yang menyebabkan sel paru-paru menjadi mudah ditembus oleh zat dari luar tubuh. Bahaya vape dapat mendorong budaya merokok pada anak-anak terutama para remaja. Dengan adanya rokok elektrik Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.

Rokok elektrik dapat menyebabkan bakteri pneumia yang akan semakin kebal dan kerusakan paru paru. Maka dari itu rokok elektrik atau yang biasa dikenal dengan vape pada kalangan remaja ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Rokok jenis ini bukanlah solusi bagi pecandu rokok tembakau untuk berhenti merokok, melaikan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun