Mohon tunggu...
Rina Nurhidayati
Rina Nurhidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prodi Kesejahteraan Sosial

Menulis Opini dan Artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelleng, Makanan Khas Suku Pakpak yang Menjadi Simbol Penyemangat dan Keberanian

28 November 2022   14:21 Diperbarui: 28 November 2022   14:25 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelleng, Makanan Khas Suku Pakpak Yang Menjadi Simbol Penyemangat dan Keberanian

Suku Pakpak merupakan salah satu suku yang terdapat di pulau Sumatra Indonesia, tepatnya di Sumatera Utara. Suku ini tersebar di beberapa kabupaten maupun kota di Sumatera Utara dan Aceh. 

Di Sumatera Utara yakni di kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Hambang Hasundutan, Tapanuli Tengah. Sedangkan di Aceh terdapat di Kabupaten Aceh Singkil, dan di Kota Subulussalam.

Suku Pakpak dikenal dengan adat dan budaya yang masih kental, yakni seperti tarian, peninggalan sejarah, umpama, acara -- acara adat seperti merbayo (upacara pernikahan), kulinernya, dan masih banyak lagi. Ada beberapa makanan khas dari suku ini, yakni Peleng, Nditak, Ginaru, Lemmang dan lainnya. Namun yang paling terkenal dikalangan masyarakat Pakpak adalah Pelleng.

Pelleng adalah makanan khas suku pakpak yang disajikan pada acara adat maupun pada acara kekeluargaan yang bersifat sakral.. Pelleng terbuat dari nasi yang berbentuk lunak dengan campuran rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe, dan banyak lagi. 

Tampilan pelleng sekilas mirip dengan nasi kuning tetapi bercita rasa pedas. Pelleng biasanya disajikan dengan daging ayam kampung yang sudah disiram kuah.

Pelleng juga merupakan makanan yang berfungsi untuk membangkitkan semangat dan keberanian, tujuan dari hidangan pelleng ini tergantung jenis peristiwa atau acara yang dilakukan. 

Jika hendak melakukan kegiatan yang memiliki resiko tinggi, misalnya pada saat tumabah ( pemotongan kayu-kayu di hutan untuk membuka sebuah ladang), biasanya maksud daripada penyajian pelleng ini adalah agar yang bekerja terhindar dari bahaya, 

Jika hendak meminang agar pinangannya diterima. Jika sudah panen dan diterima kerja maksud penyajian pelleng ini adalah sebagai ucapan syukur pada sang penguasa.

Saat ini makanan tersebut sering juga disajikan pada saat hendak memberangkatkan anak untuk merantau atau untuk menempuh pendidikan di daerah lain, juga pada saat hendak menempuh ujian, bahkan juga sebagai makanan seharu-hari keluarga tanpa harus hajatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun