Mohon tunggu...
Rinaldo Satria Yudha
Rinaldo Satria Yudha Mohon Tunggu... Relawan - Manusia biasa

work hard pray hard!

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pancasila, Pembangun Karakter Bangsa di Era Milennial

16 Juni 2019   22:53 Diperbarui: 16 Juni 2019   22:57 2944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pancasila telah tumbuh menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang. Pancasila memuat cita-cita bangsa Indonesia serta sebagai pemersatu diantara ratusan suku dan ras yang yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri.

Saat ini kita mulai memasuki era milenial dimana menurut teori William Straus dan Neil Howe yang menyatakan bahwa generasi milenial atau generasi Y adalah generasi dengan umur diantara 18-36 tahun dimana dalam usia ini merupakan usia produktif yang menjadi tonggak penentu masa depan suatu bangsa.

Generasi milenial lahir saat teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat contohnya saja adanya smarthphone canggih yang mampu menunjang segala kebutuhan komunikasi. Tak heran generasi ini memiliki keunggulan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun, hadirnya teknologi juga memberikan dampak buruk kepada generasi milenial akibat adanya sistem yang otomatis dan serba ada. Hadirnya sosial media yang berasal dari perkembangan iptek pun turut menyumbangkan dampak negatif yang sangat besar bagi generasi ini dengan meloloskan berbagai budaya luar negeri untuk dikonsumsi.

Membuka diri terhadap perubahan yang terjadi di sekitar kita bukanlah hal yang salah, namun kita harus mampu menyaring berbagai kebudayaan yang sesuai dengan kaidah pancasila. Hal tersebut ditunjang dengan sifat pancasila yang terbuka dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Terdapat beberapa hal yang mendasari urgensi pancasila di era milenial ini sebagai upaya membentuk karakter bangsa :

Dasar Filosofis

Keberadaan pancasila timbul dari pancaran karakter ke-Indonesiaan yang sangat khas. Betapa pun kandungan pancasila digali dari kehidupan bangsa Indonesia yang telah mengakar namun nilai-nilai pancasila tetap bisa diterima secara universal. Secara filosofis, pendidikan merupakan sebuah sarana pembangunan dan pembentukan karakter bangsa.

Oleh karena itu pendidikan harus mencetak generasi muda yang mengenal identitas dan jati diri bangsanya sendiri. Maka, melalui pendidikan pancasila inilah dapat ditanamkan nilai-nilai budi pekerti sebagai modal dasar terbentuknya sumber daya manusia yang tidak hanya berkualitas tetapi juga berkarakter tinggi.

Dasar Sosiologi

Fakta menyatakan bahwa pendidikan Indonesia diwarnai dengan serangkaian tindakan yang tidak patut dilakukan meliputi kekerasan, anarkisme, penggunaan narkotika, perbuatan asusila, dan lain sebagainya yang merupakan wujud ketidakselerasan antara teori yang diajarkan di dunia pendidikan dengan kondisi sosial yang terjadi.

Akibatnya kualitas pendidikan Indonesia terlihat sangat buruk. Selain itu nilai-nilai yang sejak dulu mengakar dalam karakter bangsa Indonesia kini mulai pudar, diantaranya nilai solidaritas, kekeluargaan, gotong royong bahkan rasa cinta tanah air pun juga terkikis secara perlahan.

Dikhawatirkan apabila hal tersebut tidak segera ditanggulangi dapat mengakibatkan hilangnya karakter bangsa Indonesia. Maka dari itu penguatan karakter dan budaya bangsa merupakan secercah optimisme untuk membangun bangsa Indonesia yang bermartabat di tengah arus globalisasi ini.

Dasar Yuridis 

Pentingnya pancasila sebagai pembangunan karakter bangsa di era milenial ini tidak luput dari kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.

Selain itu upaya pemerintah dalam membangun karakter bangsa yaitu dengan mewajibkan mata pelajaran pendidikan pancasila mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian diatas, maka sangat penting sekali membumikan pancasila dalam kehidupan berbangsa bernegara mengingat ancaman dan tantangan yang kita hadapi tidak hanya berasal dari dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri.

Untuk membentengi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah belah bangsa, maka bangsa ini harus kembali kepada pancasila. Kita harus menginternalisasikan nilai-nilai pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari agar nilai tersebut tidak mudah dilupakan.

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, telah berkembang secara alami dari perjalanan panjang sejarah sejak era orde lama sampai reformasi yang berisikan pandangan hidup, karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Terbukti sampai saat ini eksistensi pancasila tetap terjaga dengan baik.

Pancasila harus dijadikan cara hidup (way of life) seluruh bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila tidak perlu lagi hanya diajarkan secara formal pada bangku pendidikan Indonesia dengan tampilan kaku, tetapi yang terpenting ialah hakikatnya tetap terpelihara dan dapat diamalkan.

Agar generasi milenial tetap memiliki pondasi yang kokoh mengenai pancasila, maka dibutuhkan pemahaman mengenai ideologi pancasila, hal tersebut bisa diperoleh melalui pendidikan formal yaitu pada bangku pendidikan maupun informal yaitu pada kehidupan sehari-hari.

Pemahaman pancasila di kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara : Mengembangkan sikap-sikap yang mencerminkan nilai pancasila, seperti menjadi lebih kritis dalam menerima informasi dan memfilternya lalu menyebarkannya dengan baik, terlebih lagi saat ini UU ITE semakin dipertegas untuk menumpas berita palsu.

Membiasakan diri dengan perbedaan serta membangun sikap toleransi adalah yang terpenting, mengingat Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai suku, ras, agama dan golongan yang berbeda-beda, jika tidak hati-hati mudah saja kita terhanyut arus radikal yang tidak sesuai dengan pancasila.

Dapat memilah apa yang dibutuhkan untuk kemajuan bangsa dan apa yang tidak seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan sebagai bangsa Indonesia yang berideologi pancasila.

Keseluruhan hal tersebut dapat dimulai dari tetap menjaga komunikasi secara dengan baik bersama keluarga. Lalu, dengan berpartisipasi dalam kelestarian budaya , kita juga ikut berperan dalam mengokohkan pondasi ideologi pancasila dalam era milenial ini.

Maka disamping kemajuan teknologi dan kuatnya arus globalisasi yang terjadi saat ini, sebagai generasi milenial yang akan menentukan masa depan bangsa, kita harus bisa menyeimbangkan pancasila dengan perubahan zaman di mana semua itu dapat dimulai dari diri kita sendiri lalu menyebarkan kepada orang-orang disekitar kita.

Mari menjadi generasi milenial yang memiliki karakter sebagai Bangsa Indonesia yang berideologi pancasila!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun