Mohon tunggu...
Rinaldi Sinaga
Rinaldi Sinaga Mohon Tunggu... -

Fakultas Ekonomi Universitas Nommensen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Potong Ayam, Catatan Iseng untuk Direnungkan

7 Desember 2017   21:30 Diperbarui: 7 Desember 2017   21:38 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalau lagi ngumpul pas pulang bareng, biasanya kami motong ayam kampung. Nah, karna kami ada delapan prang satu keluarga, Bapak dan mama, abangku, aku dan adik-adikku, maka ayam yg kami potong biasanya tak tanggung-tanggung, dua ekor ayam yg besar.

"Asa tor puas (biar langsung puas)" kata bapak selalu..

Biasanya yg memotong ayam itu adalah bapak satu ekor dan abangku yg satu lagi sedangkan aku entah dimana.

Menurut cerita mamaku, dulu aku takut melihat hewan yg dipotong.

Pernah suatu kali 'katanya' waktu kami masih tinggal di Barus, aku pernah menangis menjerit-jerit karena ayam yg dipotong itu tidak langsung mati dan melompat kearahku, katanya juga aku menangis tersedu-sedu karena takut dan panik yg bukan main. Tapi satu yg unik, meskipun takut setengah mati melihat ayam itu dan sampai menangis, bukan berarti aku tidak mau makan dagingnya, kusantappun :D

Jadi berhubung abangku sedang tidak pulang kampung, jadi memotong ayamlah kami attong.

"Seatton ma sada dah (potonglah satu)" kata bapaklah samaku.

"Dang pa, bapa ma..(Nggak pak, bapak ajalah.."

"Ai bohado anggia, parsiajari attong maneat manuk i (Gimananya, pelajarilah motong ayam itu..).."

"Pasombu ma isi Pak Gun, lok ma si Naldi i manyeat sada asa marsiajar imana (Biar ajalah disitu pak Gun, biarlah si Naldi itu yg potong satu, biar belajar dia.." Kata mama tiba-tiba menyela.

"Ah, biar ajalah bapak ma.."Jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun