Mohon tunggu...
rinaldi saputra
rinaldi saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - PELAJAR

Sulawesi Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

[Opini] Hegemoni Barat dalam Konflik Rusia-Ukraina

30 November 2022   11:44 Diperbarui: 30 November 2022   11:54 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik Rusia-Ukraina yang sudah berjalan sejak beberapa bulan  yang lalu menyita perhatian dunia Internasional, tak terkecuali dalam kalangan masyarakat Indonesia. Pandangan pro dan kontra terhadap kelompok atau negara yang dianggap sebagai negara "penjahat" yang merampas kebebasan dan kedaulatan negara muncul dari pikiran kelompok yang kontra dengan konflik tersebut. Begitupun sebaliknya kelompok yang enggan mengecam peristiwa tersebut karena dianggap sebagai tindakan pertahanan negara untuk mencegah meluasnya kekuasaan barat di Kawasan tersebut.  

  • Campur Tangan Negara Barat

Menanggapi konflik yang terjadi, negara-negara barat terutama Amerika Serikat terus menyerukan agar konflik segera diakhiri, karena hal tersebut merupakan peristiwa kemanusiaan sekaligus bentuk pelanggaran teritorial sebuah negara berdaulat. Seruan-seruan politik terus dilayangkan, gelombang sanksi terus dijatuhkan dan propaganda anti rusia terus digencarkan. Semua hal itu dilakukan sebagai usaha menghentikan konflik. Namun bukannya menyelesaikan, justru semakin berkepanjangan.  Tatkala dianggap sebagai peredam, campur tangan negara negara barat hanya dianggap sebagai api penyulut yang membuat konflik semakin bergejolak.

  • Pernyataan Presiden Amerika Serikat

Presiden merupakan salah satu representasi sebuah negara dalam pandangan Internasional. Pernyataan-pernyataan atau narasi yang dikeluarkan oleh presiden akan menjadi narasi yang memiliki pengaruh besar terhadap individu maupun kelompok. Menghubungkan dengan bahasan tulisan, Presiden Joe Biden beberapa kali menyerukan narasi-narasi yang bersifat menyudutkan, sebagai contoh, saat Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin adalah seorang penjahat perang bahkan Diktator. Kalimat tersebut nampaknya membuat orang sulit melihat posisi amerika serikat apakah sebagai penengah koflik atau bahkan mungkin adalah bagian dari konflik tersebut.

  • Pro kesejahteraan manusia atau kontra atas negara Rusia

Dalih Amerika Serikat dalam mengecam sekaligus memimpin negara-negara di dunia untuk anti-Rusia adalah karena alasan kemanusiaan untuk melindungi negara dan warga negara dari bentuk seangan agresi. Banyak kemudian orang yang justru mengingat peristiwa kemanusiaan sebelumnya, misalnya saat Konflik Israel-Palestina, dimana justru amerika serikat menolak untuk memberikan sanksi dan kecaman kepada Israel. Dua  hal yang sama namun dengan sikap dan tindakan yang kontradiktif. Bahkan dalam konflik Israel-palestina terjadi dalam waktu yang lama dan jumlah korban jiwa yang lebih banyak

  • Sanksi untuk Rusia

Berbagai sanksi telah dijatuhkan untuk melemahkan Rusia agar segera mengakhiri agresinya ke Ukraina. Sanksi ekonomi berupa pembekuan aset negara, pemblokiran alur keuangan Rusia dan beberapa sanksi lainnya diharapkan mampu menekan Rusia. Namun berjalan beberapa pekan, nampaknya Rusia terlalu Tangguh untuk tunduk pada sanksi-sanksi yang diberikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun