Mohon tunggu...
Miftah RinaldiHarahap
Miftah RinaldiHarahap Mohon Tunggu... Lainnya - Gerilyawan Pembaru

Sedang bergerilya bersama @Partai Hijau Indonesia, @New Native Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Sewindu

9 Agustus 2021   11:05 Diperbarui: 9 Agustus 2021   11:34 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasih,sebelum aku terlelap.Biarkan aku menulis seuntai rindu 

Sudah sewindu berlalu 

Sejak kita bersepakat untuk membunuh rindu 

Lalu,membiarkannya abadi di dinding waktu 

Bolehkah,aku bertanya:Selain kenangan,apa lagi yang tersisa dari kita? 

Aku masih ingat saat itu;saat dimana suaraku tak mampu lagi menjangkau hatimu 

Saat dimana hanya ada isak tangis yang terdengar darimu 

Lalu, kau pun mengucapkan dalil tentang perpisahan 

Berbeda dengan mu,di sudut langit-langit kamar yang bisu,seekor laba-laba masih setia menguntai benang-benang harapan 

Malam semakin malam 

Bersama gerimis kecil,kau pun berlalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun