Mohon tunggu...
Rina Kezia
Rina Kezia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Haloo~~ Selamat datang dan selamat membaca :D

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan Persepsi terhadap Gesture "Ok"

28 September 2020   19:36 Diperbarui: 28 September 2020   21:03 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang ada dibayangan anda ketika melihat orang memberikan gesture seperti ini kepada kita? Apakah orang itu sedang memberi pesan seperti "oke", "siap", "baik", "mantap", dan kata-kata lain sebagai bentuk pernyataan setuju atas pesan yang sudah kita sampaikan? Ya, mungkin hampir semua orang menganggap gesture "OK" ini memiliki makna "oke". Di negara seperti Indonesia, Amerika dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya menggunakan gesture ini untuk melambangkan pesan "oke" kepada orang lain. 

Tapi ternyata di negara lainnya gesture ini memiliki makna-makna yang lainnya. Di Jepang gesture "OK" ternyata memiliki makna yang sangat berbeda dari yang biasanya kita pahami. 

Penggunaan gesture atau miburi "OK" di Jepang memiliki makna uang. Hal ini karena pada zaman dulu, Jepang lebih banyak menggunakan uang logam atau koin. Maka ketika sedang ke Jepang harus berhati-hati ketika menggunakan gesture ini karena kita bisa disangka sedang meminta uang. 

Kemudian di Prancis, gesture "OK" ini memiliki makna tidak berguna, nol atau kosong. Dari pemaknaan gesture tersebut kita dapat memahami bahwa setiap negara memiliki persepsi atau pandangan mereka sendiri mengenai segala sesuatu. 

Menurut Sarlito W. Sarwono (2009: 24) (dalam Listyana R. & Hartono Y., 2015: 121) persepsi merupakan sebuah proses penerimaan, penafsiran, seleksi, pengaturan dan pemberian kesan terhadap informasi yang didapatkan melalui panca indra. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan sebuah proses seleksi dan pemberian kesan terhadap informasi yang didapatkan. 

Persepsi ini juga dipengaruhi oleh adanya budaya yang berbeda-beda di setiap tempat sehingga setiap orang dapat memberikan pengertian yang berbeda dalam memaknai gesture tersebut. 

Seperti di Jepang gesture "OK" ini memiliki makna sebagai uang karena zaman dulu orang Jepang menggunakan uang koin sebagai alat transaksinya sehingga dalam kehidupan sehari-hari orang Jepang menggunakan gesture ini untuk memberikan tanda atau pesan yang bermakna uang ketika sedang menggunakan gesture ini. Begitu pula dengan yang lainnya seperti Prancis dan Indonesia yang memiliki persepsi berbeda dalam memaknai gesture ini. 

Maka dari pada itu perlu kita ketahui bahwa setiap orang, tempat dan negara memiliki persepsi serta budayanya masing-masing dalam memandang suatu hal. Kita tidak bisa menyamakan persepsi yang kita miliki dengan persepsi yang dimiliki oleh orang lain karena hal tersebut akan mengakibatkan sebuah masalah. 

Misalnya saat sedang berlibur ke Prancis kita tidak sembarangan menggunakan gesture ini ketika sedang melakukan percakapan. Karena ketika kita bermaksud untuk mengatakan "oke" dengan gesture ini, menurut orang Prancis kita mengganggap percakapan yang kita lakukan dengannya tidak berguna atau tidak penting.

Daftar Pustaka

Iqbal, C. I. (2018). Budaya Komunikasi dalam Masyarakat Jepang 9(1), 113-127

Listyana R. & Hartono Y. (2015). Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013) 5(1), 118-138

Widiana, W. (Oktober 7, 2017). Mengenal Bahasa Tubuh di Beberapa Negara. Diakses pada 26 September 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun