Mohon tunggu...
Rina ErikaSinaga
Rina ErikaSinaga Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Peserta KKN dr kelompok 49 UINSU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Strategi Komunikasi di Era New Normal

15 Agustus 2020   20:34 Diperbarui: 15 Agustus 2020   20:34 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, oerganisasi dan masyarakat menciptakan atau menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Sedangkan informasi merupakan kumpulan data yang sudah diolah sedemikian rupa, sehingga nantinya dapat memberikan informasi dan juga manfaat bagi kalangan tertentu ataupun bagi semua orang.

Komunikasi sangat berpengaruh di Era New Normal apalagi dengan teknologi komunikasi sebagai alat agar tetap terkoneksi dengan orang lain telah menjadi kebutuhan utama saat di era new normal ini. Terpisahkan jarak yang jauh dan perbedaan waktu dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan aplikasi dengan media sosial yang ada, seperti zoom dan google meet apalagi saat belajar online atau daring.

Media sosial ini juga tak hanya untuk digunakan oleh individu tetapi juga perusahaan-perusahaan besar. Jadi bisa dibilang berkomunikasi di media sosial bukan kebutuhan individu dimasa pandemi ini tetapi telah menjadi kebutuhan perusahaan untuk terus berhubungan dengan konsumennya. Terbatasnya kegiatan tatap muka di masa new normal telah meningkat dari membangun digital self-branding.

Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus menjaga produktivitas ditengah pandemi Covid-19 dengan tataan baru disebut New Normal. New Normal adalah paradigma berpikir dan berperilaku untuk beraktivitas seperti semula, namun tetap diterapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Contohnya bisa bekerja dan bersekolah tapi tetap memakai masker dan jaga jarak.

New Normal diterapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu sekarang pusat perbelanjaan mulai dibuka. Komunikasi adalah kunci untuk membuat publik tenang. Karena suatu strategi komunikasi yang tepat dapat mendamaikan keresahan atau kepanikan pada publik, seperti komunikasi kesehatan yang mampu mengajak masyarakat merubah kebiasaan lama, agar mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru atau New Normal.

Adapun Corona New Normal dari bulan Juli ke Agustus 2020 semakin meningkat dari data 14 Agustus 2020 kasus bertambah lagi 135.123 positif, 89.618 sembuh dan 6.021 meninggal. Maka dari itu sebagian masyarakat panik dan ada sebagian masyarakat yang memiliki opini sehingga mereka tidak lagi perduli terhadap perkembangan pandemi tersebut akibatnya kurangnya informasi bahkan data yang kurang lengkap agar masyarakat tidak menimbulkan opini yang tidak sesuai. Sedangkan pandemi ini belum tahu sampai kapan akan berakhir di Indonesia dan belum dapat diprediksi. Bahkan Indonesia semakin meningkat di bulan Juli 2020 Indonesia peringkat ke-9 di Asia dan sekarang menjadi peringkat ke-8 di Asia.

Kurangnya komunikasi dan informasi di saat ini akan dapat menimbulkan banyak opini dan membuat sebagian masyarakat panik. Maka strategi komunikasi yang efektif bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perintahan. Apalagi banyak opini beredar tentang sekolah yang belum bisa normal sedangkan mall, pasar, dan beberapa hiburan lainnya bisa beroperasi.

Dari situlah banyak menimbulkan pertanyaan mengapa dan kenapa?. Walaupun sekolah dengan secara online atau daring banyak masyarakat bertanya-tanya bahkan timbulnya tidak percaya lagi terhadap perintahan yang membuat sebagian masyarakat dilema terhadap beberapa peraturan di era New Normal yang diterapkan.

Maka suatu kelancaran informasi ada tiga pihak yang melibatkan lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah dan masyarakat. Hendaknya dalam pertukaran informasi jangan sampai ada yang terputus atau tidak disampaikan karena dapat memicu kesalahpahaman apalagi dilingkungan masyarakat yang tidak begitu memahami peraturan. Bagi lembaga pemerintah yang didukung dengan kemampuan finansial, sistem, dan data yang lengkap agar mampu menyampaikan informasi terkait dengan New Normal tanpa membuat masyarakat menimbulkan banyak opini diharapkan masyarakat dapat menerima informasi yang lengkap bukan sekedar informasi mantah.

Informasi yang lengkap dan tepat diharapkan menghasilkan pemahaman bagi masyarakat karena banyak informasi yang bersifat top down membuat masyarakat kurang memahami beberapa dari masyarakat memiliki hambatan seperti bahasa, geografis dan pendidikan. Peran media massa bukan sekedar menyampaikan informasi kepada masyarakat saja namun harus mampu memberikan gambaran.

Di sinilah peran media untuk menyaring informasi yang relevan, penting dan lengkap. Bukan lagi mengutamakan sensasi tanpa dasar yang kuat agar tidak terjadi kesalahpahaman. Begitu juga dengan masyarakat agar mampu menyaring informasi mana yang sudah akurat dan opini. Dan jika belum benar keakuratannya maka suatu informasi jangan disebarkan agar tidak terjadi kesalahpahaman karena masyarakat sangat berpengaruh terhadap perkembangan informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun