Mohon tunggu...
Rina Widiyowati
Rina Widiyowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Intuisi dan Masalah Revitalitas Akhlak dalam Bingkai Pancasila

3 Maret 2021   05:54 Diperbarui: 3 Maret 2021   05:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kata Intuisi dan masalah relativitas akhlaq dalam bingkai pancasila terdapat tiga kata kunci yaitu : 1. Intuisi 2.Relativitas Akhlaq 3.Pancasila.

Intuisi Adalah Kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektual.
a. Menurut para ahli intuisi diartikan sebagai pemahaman segera atau kognisi
segera (immediate apprehension or cognition).
b. Menurut para ahli Intuisi merupakan pemahaman tiba-tiba akan suatu hal
setelah mencoba menyelesaikan suatu masalah, namun tidak juga
berhasil.
c. Sedangkan pendapat lain mendefinisikan intuisi sebagai kognisi segera suatu konsep tanpa bukti secara ketat (rigorous proof).

Jenis-Jenis intuisi menurut Efraim Fischbein meliputi Intuisi Primer dan Intuisi intuisi sekunder.
Intuisi primer adalah Intuisi yang terbentuk berdasarkan pengalaman
sehari hari individu dalam situasi normal tanpa menjalani proses instruksional yang sistematik.

Sedangkan intuisi sekunder adalah  Intuisi yang terbentuk melalui proses pembelajaran di sekolah.

Relativitas Akhlak atau bisa juga disebut pendidikan akhlak. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas
hidup manusia dalam segala aspek kehidupan.

Pancasila Adalah Pedoman hidup rakyat indonesia yang digunakan untuk kerangka berfikir.

Pancasila juga disebut sebagai Dasar negara indonesia, pancasila sebagai fondasi berdirinya sebuah negara supaya kokoh dan tegak.

#lk2hmikorkomsa

Referensi :

-Efraim Fischbein, Intuition and Schemata in Mathematical Reasoning. Educational Studies In Mathematics Vol.38, (Netherland: Kluwer Academic Publishers, 2002), h.58
34 Ibid., hal. 64

-Al-Ghazali, Ihya ulumuddin, juz 3, p.221
-Hujair AH Sanaky, Paradigma pendidikan Islam; membangun masyarakat madani
Indonesia, (Jakarta, Safiria Insania Press : 2003), p. 4
-Jalaluddin, Teologi Pendidikan, p. 72

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun