Mohon tunggu...
Rina Bintang
Rina Bintang Mohon Tunggu... Lainnya - There's always something

Karyawati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ledakan Populasi Kucing Liar (Masih) Dapat Dikendalikan, Bukan Dimusnahkan

21 Agustus 2022   20:00 Diperbarui: 22 Agustus 2022   16:30 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari, di sebuah warung makan terdengar sebuah opini "Kenapa sih kok kucing liar jelek aja diperhatikan? Kucing itu kan perusak, bisanya cuma ribut, manja, dan pembawa penyakit". Di sisi lain, dari sisi pecinta hewan akan berpendapat bahwa semua makhluk memiliki fungsi dan perannya masing-masing, tanpa kehadiran kucing maka populasi tikus dan hama lain juga merajalela dan merugikan. Selain itu, kucing juga dianggap sebagai hewan yang mampu mengurangi stres pada manusia setelah dilakukan beberapa penelitian.

Memang segala sesuatu yang berlebihan dan tidak terkendali tidaklah baik. Mulai dari mengkonsumsi makanan atau minuman yang berlebihan, melakukan aktivitas yang berlebihan atau suatu populasi yang berlebihan. Supaya tidak memiliki dampak yang buruk, maka sesuatu yang berlebihan harus dikendalikan. Bukan berarti dimusnahkan atau tidak dilakukan sama sekali.

Berita pemusnahan kucing liar dengan cara diracun, dipukuli, atau ditembak sudah sering kita baca di berita. Pernahkan kita memandang dari berbagai sisi terkait peristiwa tersebut?  Secara agama dan moral, tentu saja hal itu bertentangan. Namun, apabila dibiarkan maka menimbulkan dampak yang tidak baik. Apakah ada solusi untuk mengatasi masalah tersebut? Siapa yang harus berperan dan bertanggung jawab?

PENGENDALIAN sebagai Solusi

Di Indonesia, kita pasti mengenal program KB (Keluarga Berencana). Program tersebut ditujukan untuk mengendalikan populasi di negara kita. Mengapa harus dikendalikan? Jumlah populasi yang terlalu tinggi dan tidak terkendali menyebabkan berbagai masalah sosial dan ekonomi bagi negara. 

Misalnya terbatasnya lapangan pekerjaan, tidak meratanya pendidikan, fasilitas kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Daripada menjalankan program KB yang membutuhkan "usaha lebih", mengapa negara tidak langsung saja melarang atau membatasi pernikahan agar angka kelahiran dapat ditekan? 

Negara telah menetapkan batasan usia untuk pernikahan. Selain itu, melarang pernikahan merupakan hal yang bertentangan dengan ajaran agama dan kurang sesuai dengan kodrat manusia.

Sama halnya dengan populasi kucing yang meningkat. Upaya yang dilakukan tidak dengan memusnahkannya tetapi dengan mengendalikan populasi. 

Dengan jumlah populasi yang terjaga, maka keseimbangan ekosistem lingkungan menjadi lebih baik. Bagaimana cara pengendaliannya? Hampir sama dengan program KB, kucing dapat disteril atau disuntik untuk menekan perkembangbiakannya.  Tindakan tersebut lebih berperikehidupan dan tidak berlawanan dengan hati nurani. 

Bukan dengan memusnahkan atau mencegah perkawinan (karena hal ini tentu saja sangat sulit untuk dilakukan). Sama seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa upaya pengendalian memang membutuhkan "usaha lebih". Namun percayalah, bahwa usaha tersebut tidak akan sia-sia demi tercapainya sebuah keseimbangan hidup.

Siapa yang Harus Berperan dan Bertanggung Jawab? Apa Peran Kita?

Pemerintah, komunitas pecinta hewan, dan kita sebagai masyarakat umum dapat mengambil peran dan tanggung jawab dalam pengendalian populasi kucing liar. Pemerintah dapat melakukan razia kucing liar untuk disuntik rabies dan melakukan steril agar perkembangbiakannya terkendali. 

Komunitas pecinta hewan juga dapat melakukan razia, menampung, dan merawat kucing-kucing iar agar tidak menularkan penyakit dan siap diadopsi oleh pemilik baru. Edukasi melalui brosur, media elektronik, atau seminar dapat diberikan juga pada masyarakat, terutama yang ingin mengadopsi kucing liar ini. 

Lalu apa peran kita sebagai masyarakat umum? Kita dapat mendukung aktivitas pengendalian dari pemerintah dan pecinta hewaan yang telah dijelaskan di atas.  Misalnya dengan menghubungi dinas kesehatan hewan atau komunitas pecinta hewan terdekat apabila berada di suatu lokasi yang populasi kucingnya terlalu tinggi atau telah dijumpai kasus rabies.

Sekali lagi yang perlu diingat, memusnahkan sesuatu yang berlebihan bukanlah solusi yang selalu dapat diambil untuk menghilangkan suatu masalah. Disiplin dalam melakukan pengendalian adalah solusi tepat dan membawa dampak yang baik bagi kehidupan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun