KEGIATAN "MAGRIB MENGAJI" MENGGUGAH SEMANGAT ANAK-ANAK DI DUKUH SEMAR UNTUK MENGAJI
Oleh:
Rima Riyana
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
Kelompok 61 KKN DR 2021 di Dukuh Semar Kota Cirebon
rimariyana.rr@gmail.com
Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa agama menjadi aspek penting di dalamnya. Indonesia yang merupakan negara mayoritas muslim menjadikan agama Islam sebagai agama dengan jumlah pengikut terbanyak. Indonesia juga di dalamnya tidak hanya beragama Islam san tetapi beragam agama ada diantaranya Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Sebagai bangsa yang besar Indonesia memiliki semboyan Bhinekka Tunggal Ika yang mengandung arti bahwa berbeda-beda yang penting satu juga. Toleransi beragama menjadi satu hal pentimg bagi bangsa Indonesia agar tidak menimbulkan perpecahan didalmnya.
Menurut pendapat saya, pengetahuan tentang agama sudah mulai pudar. Teknologi yang semakin maju sedikit banyaknya mengalihkan focus masyarakat muslim dalam beribadah. Anak-anak sebagai benih bagi penerus bangsa dan agama haruslah diajarkan pengetahuan Islam sejak dini. Setidaknya meraka sudah harus mengetahui apa yang wajib dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam agama Islam. Mengaji juga menjadi titik focus untuk meningkatkan kualitas penerus agama Islam.Â
Orang tua sebagai guru pertama yang akan mengajarkan anak-anak haruslah dapat menyaring berbagai informasi yang akan diserap oleh anak. Pengetahuan agama penting sekali diajarkan sejak masih kecil agar anak selalu dalam lintasan agama. Dalam agama Islam tentulah banyak sekali norma-norma yang jika diterapkan akan membuat anak menjadi pribadi yang berbudi luhur untuk kedepannya.
Anak-anak diibaratkan sebagai kertas kosong yang nantinya akan diisi oleh ajaran-ajaran orang tuanya dan juga lingkungan sekitarnya. Seperti yang sudah disebutkan bahwa bukan hanya orang tua saja yang berperan aktif dalam pembentukan karakter anak tetapi juga lingkungan sekitarnya.Â
Linkungan sekitar anak yang baik akan membentuk karakter yang baik pula begitupun  sebaliknya lingkungan yang dinilai kurang baik akan membentuk karakter yang kurang baik pula. Anak-anak yang belum bisa berpikir dewasa akan mudah sekali terbawa arus lingkungan sekitar. Maka dari itu kita sebaiknya menciptakan lingkungan yang baik dan yang berbau Islami agar anak senantiasa berbuat kebaikan.