Mohon tunggu...
Dino  Rimantho
Dino Rimantho Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati lingkungan

Penikmat kopi yang simple dan ingin berbagi pengetahuan di bidang lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Limbah Makanan, Antara Kebutuhan dan Dampak yang Ditimbulkan

16 Maret 2021   11:15 Diperbarui: 16 Maret 2021   18:12 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi food waste atau limbah makanan.| Sumber: Shutterstock/EchelonIMG via Kompas.com

Sehingga hal ini berdampak pada pemborosan pendapatan dan potensi munculnya sisa makanan. Selain itu, adanya standar yang cukup ketat di beberapa negara maju terkait dengan standar makanan yang dipengaruhi oleh perilaku konsumen. 

Sebagai contoh, konsumen menginginkan kualitas makanan seperti ukuran, bentuk, tekstur, dan tingkat kematangan. Sehingga, hal ini mendorong para supplier dan petani mulai mengikuti apa yang konsumen inginkan.

Selain masalah kualitas produk makanan, seringkali para konsumen juga mempunyai keinginan yang berbeda tentang varian produk makanan. Ini mendorong dunia industri makanan untuk berupaya memenuhi harapan konsumen. 

Sehingga, seringkali produk makanan olahan yang dihasilkan dari industri makanan akan habis dengan percuma dan menjadi limbah karena melewati masa pakainya. 

Lebih lanjut, konsep pemberian label pada produk makanan juga memiliki potensi peningkatan volume limbah makanan. Sebagai contoh, beberapa produk memberi label "dihasilkan dari bahan-bahan pilihan terbaik...", "didistribusikan oleh...". Hal ini juga dapat memengaruhi perspektif pelanggan terhadap produk makanan yang dijual dan pada akhirnya hanya menjadikan produk makanan olahan tersebut menjadi limbah.

Nah, sekarang apa yang menjadi kekhawatiran dari limbah makanan tersebut? 

Ketika produk olahan makanan menjadi terbuang atau menjadi limbah, maka coba kita tarik ke belakang sedikit saat pertama kali proses penanaman dilakukan. 

Berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk menjadikan hasil pertanian menjadi produk makanan? Berapa banyak bahan bakar yang digunakan selama proses pemindahan, berapa banyak alih fungsi lahan yang terjadi ketika membuka lahan pertanian atau perkebunan, berapa banyak air untuk proses irigasi saat penanaman,?

Sebagai ilustrasi saja, penggunaan air dalam selama proses penanaman. Air yang digunakan adalah air tawar, di mana air tawar merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat berharga di Bumi karena volume yang sangat terbatas. Sebagai contoh, untuk menghasilkan satu buah apel akan membutuhkan 125 liter air. 

Jika kita membuang sebuah apel, maka hal ini sama saja dengan membuang 125 liter air dengan sia-sia. Sementara itu, pada dunia perternakan juga hampir sama dengan pertanian. Untuk dapat menghasilkan satu kilogram daging sapi akan membutuhkan volume air sekitar 15 ribu liter.

Selain air, sumber daya alam yang juga digunakan pada pertanian dan peternakan adalah tanah. Dengan terjadinya peningkatan populasi penduduk mendorong semakin terbatasnya luas lahan yang ada di Bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun