Mohon tunggu...
Rima DwiAlviyanti
Rima DwiAlviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi

Tulisan untuk kamu baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Konsumsi Muslim

31 Maret 2022   09:55 Diperbarui: 31 Maret 2022   10:02 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku konsumsi yaitu suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk berusaha memperoleh dan menggunakan suatu barang ataupun jasa. Setiap manusia yang hidup di alam semesta ini akan selalu berkaitan dengan perilaku konsumsi untuk menunjang kehidupannya. Dan dengan konsumsi ini maka akan berpengaruh besar terhadap proses perekonomian. Pada dasarnya, kebutuhan pokok manusia itu terdiri dari tiga hal, diantaranya:

1. Pangan

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah untuk dikonsumsi oleh manusia yang berupa makanan dan minuman. Makanan dan minuman ini memiliki kriteria atau standar tertentu yang biasa dikenal dengan standarisasi mutu pangan (Hidayati, 2006). Pangan ini diartikan sebagai makanan yang dikonsumsi setiap hari, dan pangan adalah kebutuhan utama yang wajib dipenuhi oleh setiap manusia. Meskipun tanpa pakaian dan tempat tinggal, manusia akan tetap bisa bertahan hidup asalkan ada makanan di sekitarnya.

2. Sandang

Sandang menurut KBBI yaitu bahan pakaian dapat pula diartikan tali (dari kuli, kain, rotan, dan sebagainya) yang dipakai untuk membawa sesuatu dengan disampaikan dibahu atau disilangkan di dada. Sandang bisa diartikan sebagai pakaian yang berfungsi melindungi manusia dari panasnya matahari dan dinginnya cuaca. Selain itu, pakaian juga digunakan untuk memperindah diri agar terlihat sopan dan menutup aurat bagi umat muslim, hal ini sesuai dengan QS. Al-A’raaf ayat 26, “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.”

3. Papan

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (Siswono Yudohusodo, 1991). Papan ini diartikan sebagai rumah atau tempat tinggal manusia. Rumah dijadikan sebagai tempat berlindung dari teriknya matahari dan derasnya hujan, rumah juga sebagai tempat berpulang dan istirahat setelah melakukan aktivitas panjang diluar.

            Dalam berperilaku konsumsi, seorang konsumen pasti memperhatikan nilai kepuasan dan juga nilai guna dari barang yang akan dikonsumsinya. Semakin tinggi nilai guna suatu barang maka permintaan barang tersebut akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya jika nilai guna suatu barang itu rendah, maka permintaan juga akan rendah.

Perilaku konsumsi dalam Islam sudah diatur untuk selalu memperhatikan keseimbangan, yaitu keseimbangan dunia dan juga akhirat, maka dari itu manusia jangan hanya memikirkan kenikmatan duniawi saja. Pada prosesnya, perilaku konsumsi ini juga harus memperhatikan sekeliling kita, apakah orang lain sudah mendapatkan haknya atau belum. Jika dari mereka ada yang membutuhkan, maka sebagai orang yang mampu berkewajiban untuk membantu mereka dalam memperoleh haknya.

Kita harus selalu peka terhadap sekitar, karena dalam Islam dituntut untuk memenuhi kebutuhan, bukan hanya sekedar menuruti keinginan. Dalam Islam juga mengatur manusia untuk berkonsumsi secara hemat atau tidak melakukan pemborosan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. QS. Al-Israa’ ayat 26-27 menyampaikan bahwa, “… janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” Misalnya kita ambil contoh saat makan, “makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang,” dan jika ada makanan yang masih bisa kita makan, maka makanlah seadanya itu dan jangan membeli makanan baru lagi karena takutnya menjadi tersisa dan mubazir. Karena sejatinya kita harus selalu mengingat bahwa diluaran sana masih banyak orang yang membutuhkan dan kesulitan untuk mendapatkan makanan.

Sebagai umat muslim yang taat, kita harus selalu berhati-hati dan memperhatikan kehalalan barang atau jasa yang akan dikonsumsi. Bukan hanya konsumsi dalam hal makanan saja, tetapi semua yang berkaitan dengan kehidupan harus dipastikan halal dan haramnya. Karena, sesuatu yang diperoleh dengan baik juga akan memberikan manfaat yang baik pula. Dalam berkonsumsi, selain halal dan haram, kita juga harus memperhatikan barang yang sehat dan tidak terkesan jorok. Apapun yang akan dikonsumsi harus bebas dari penyakit dan memiliki nilai manfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun