Aku melihatmu tersenyum di ruang tamu.
Mengangguk, lalu berjalan menuju pintu.
Duduklah Nona, kau mau kemana?
Sebentar saja, biar ku abadikan parasmu dalam tulisan.
Mungkin puisi, prosa, atau nada-nada.
Kita bahkan tak pernah berbicara.
Duduklah barang sebentar.
Sebab jika nanti aku sadar,
barangkali aku lupa malam ini kau datang.
Surakarta, 2016.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!