Dengan Teknologi, Ampas Bisa Jadi Energi!

Energi terbarukan yaitu sumber energi yg dapat diperbaharui secara cepat dan prosesnya berkelanjutan untuk dimasa mendatang. Di Indonesia saat ini sumber energi masih bertumpu pada minyak bumi. Seperti kita ketahui bahwa minyak bumi adalah sumber energi yg tidak dapat diperbaharui dan lama kelamaan akan habis , selain itu dalam pemanfaatanya, minyak bumi berpotensi mengeluarkan gas rumah kaca.  

Semakin bertambahnya jumlah penduduk di indonesia , tentu saja kebutuhan energi di indonesia meningkat, saat ini kita memerlukan sumber energi berupa panas  maupun listrik dalam jumlah yang terus meningkat; maka dari itu untuk menyelesaikan masalah ini, kita memerlukan solusi agar kebutuhan energi dan kesejahteraan masyarakat  dapat terpenuhi.    

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki potensi besar dalam menyediakan ladang pertanian; sebagai mahasiswa fakultas pertanian sudah saatnya bagi kita wajib  mengembangkan potensi tersebut. Selain ladang pertanian yang luas,  indonesia masih memiliki lahan lahan kritis yang belum digunakan untuk kegiatan bercocok tanam bagi penyediaan bahan pangan. Tetapi lahan kritis tersebut dapat diolah untuk ditanami tumbuh tumbuhan energi(energy crops) yang kita tahu sebagai sumber energi alternatif  yang bersifat ramah lingkungan. Kita sebagai masyarakat indonesia harus mengoptimalkan(bukan mengekploitasi) potensi energi  alternatif yang ada.     

Salah satu sumber energi alternatif yang ada adalah Ampas tebu. ampas tebu selama ini hanya dijadikan limbah , bahkan dianggap sebagai pencemaran di lingkungan sekitar pabrik gula.  Padahal sumber energi dari ampas tebu sendiri memiliki prospek yang baik di masa mendatang, selain mengurangi pencemaran lingkungan ampas tebu juga bisa menghasilkan energi. Hal ini ini terkait dengan kemungkinan semakin meluasnya perkebunan tebu di indonesia, seiring dengan gerakan swasembada gula nasional.    

Ampas tebu bisa digunakan sebagai bahan bakar pokok pengolahan tebu menjadi gula di pabrik gula itu sendiri. Dengan demikian penggunaan bahan bakar fosil dimasa mendatang akan dapat dikurangi di sektor industri. sehingga bahan bakar fosil dapat dialihkan ke sektor yang lain. beberapa pabrik tebu di indonesia sudah menggunakan ampas tebu sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin mesin produksi. selain dapat mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, menggunakan ampas tebu juga dapat mengurangi pengeluaran pabrik itu sendiri sehingga pabrik lebih efisien dalam segi keuangan.     

Pusat  Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) menyatakan bahwa ampas tebu yang dihasilkan dalam suatu pabrik adalah sebanyak 30 persen dari berat tebu giling dengan kadar air sekitar 50 persen.berdasarkan bahan kering, ampas tebu terdiri dari unsur C(karbon) 47%, H(hidrogen) 6,5%, O(oksigen) 44% dan abu 2,5%. Tiap kilogram ampas tebu mengandung sekitar 2,5 persen gula dengan nilai kalor sebesar  8.825 kkal.     

  Selain digunakan sebagai bahan bakar, ampas tebu juga bisa digunakan sebagai energi tambahan yaitu berupa energi listrik, Di negara negara lain seperti Hawai dan Kuba ampas tebu sudah digunakan sebagai energi  tambahan yaitu berupa energi  listrik yang dikenal sebagai co-generation( kogenerasi.) Krisis energi yang melanda Kuba membuat negara komunis itu memanfaatkan ampas tebu  untuk memasok kebutuhan energi nasional. Begitu juga di Hawaii telah menerapkan teknologi kogenerasi listrik dengan efisien. Di Indonesia sendiri ampas tebu memiliki kelangsungan yang terjamin karena dapat diperbaharui dan mudah didapat.  

Dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia maka kebutuhan gula nasional juga semakin meningkat, dengan demikian produksi tebu giling akan terus di tingkatkan dari tahun ketahun sehingga ampas yang dihasilkan juga semakin banyak. sehingga dapat menghasilkan energi tambahan dalam jumlah yang cukup besar.

 Kita berharap agar dimasa mendatang dengan sentuhan teknologi yang semakin canggih kedepanya,sumber energi alternatif seperti ampas tebu dapat benar benar berguna untuk dijadikan sebagai energi tambahan yang berupa bahan bakar maupun energi tambahan yang berupa energi listrik, dan dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik serta menyalurkan listrik ke desa desa terpencil yang ada di indonesia, dengan demikian  penggunaan bahan bakar  fosil dapat dikurangi sehingga kelestarian sumber daya alam tetap terjaga.