Mohon tunggu...
Riksen Sitorus
Riksen Sitorus Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi Universitas Internasional Batam

Seorang generasi penerus bangsa yang berkontribusi melalui kemajuan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peranan Anak Milenial dalam Menghadapi Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan

21 Mei 2020   11:29 Diperbarui: 21 Mei 2020   11:36 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Zaman yang kita hidupi sekarang ini merupakan zaman yang serba terbuka dan dapat diakses melalui ranah digital. Semua aktivitas yang serba mudah karena perkembangan teknologi informasi telah merebak ke seluruh rentang usia, baik muda maupun tua. Tidak terkecuali generasi saat ini yang memiliki sebutan khas sebagai "Generasi Milenial". 

Akan tetapi, dengan kemajuan kecanggihan teknologi ini sangat berdampak pada kesehatan lingkungan serta mendorong peningkatan gejala alam yang bersifat destruktif. Semenjak era Revolusi Industri, kita terlena dengan berbagai kemudahan yang praktis dan mengabaikan pentingnya kondisi lingkungan sekitar kita. Untuk memulihkan kembali kualitas lingkungan yang semakin hari semakin menurun, berbagai solusi telah ditawarkan dan dirumuskan oleh professional dibidangnya, mulai dari hal yang sederhana hingga kompleks.

Sebagai salah satu kelompok yang mendominasi sepertiga jumlah total penduduk Indonesia, generasi milenial memiliki potensi besar dalam menggerakkan roda pelestarian lingkungan ini. Sayangnya, kesadaran tersebut masih minim dalam kalangan remaja tersebut. Lantas, bagaimana caranya untuk mengubah paradigma mereka? 

Apa yang sebenarnya perlu untuk dibenahi? Bagaimana caranya agar mereka sadar akan kondisi kesehatan lingkungan sekarang? Ada banyak solusi yang hadir untuk menyelesaikan masalah ini, namun tentu tidak semuanya efektif untuk memaksimalkan mindset mereka. Disinilah peran kami sebagai mahasiswi dan mahasiswa untuk mempraktikkan hasil belajar kami, yaitu dengan memberikan materi baik melalui tulisan (visual) maupun video menarik sebagai bahan pembelajaran (audio-visual). Berkaitan dengan tema kali ini, kami akan menjelaskan berbagai materi mengenai Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan. Untuk itu, silahkan simak materi berikut ini.

1. Bencana Alam

Bencana alam adalah suatu peristiwa yang dihasilkan oleh sebab atau serangkaian sebab yang berasal oleh alam antara lain berupa angin topan, gempa bumi, banjir besar,gunung meletus,  kebakaran (natural), dan lain-lain. Dalam kehidupan kita, kita dapat melihat kondisi riil Indonesia yang merupakan negara yang terletak di antara tiga lempeng, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Pertemuan lempeng ini menyebabkan negara Indonesia menjadi rentan terhadap beberapa bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya. 

Lalu, apa hubungannya dengan kita? Bukannya bencana alam tidak dapat diperediksi secara akurat kemunculannya? Memang benar, kita tidak sepenuhnya dapat meramalkan kapan suatu bencana akan terjadi, tetapi kita perlu tahu pengaruhnya dalam kehidupan kita. Tentu kita yang tinggal di bumi ini akan terkena efek dari suatu bencana, maka mari kita amati dampak suatu bencana dalam kehidupan.

a) Lingkungan atau Ekosistem

Bencana alam dapat menghasilkan beberapa kerusakan terhadap lingkungan. Sebagai contoh, letusan gunung berapi yang mengeluarkan abu vulkanis yang mencemari udara sekitar, hawa semakin panas, dan belerang yang dihasilkan mampu mencemari tanah dan air. Ekosistem yang mulanya dalam keadaan baik menjadi terganggu, flora dan fauna tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sisi baiknya beberapa fauna masih dapat melarikan diri dari kawasan yang terkena bencana alam. 

Hanya saja, dampak yang diakibatkan oleh bencana alam tidak melulu bersifat menghancurkan tetapi ada yang menguntungkan. Sebagai contoh, gunung meletus mengeluarkan banyak material, zat penting, dan bahan yang bersifat menyuburkan tanah. Inilah sebabnya tanah yang berada di sekitar gunung aktif sangat memungkinkan untuk dijadikan daerah bercocok tanam. 

b)  Infrastruktur

Bencana alam dapat menyebabkan fasilitas menjadi rusak atau hancur sehingga produktivitas masyarakat menjadi tidak lancar. Ditambah lagi, bencana alam juga menyebabkan kerugian harta benda yang terdampak olehnya. Biasanya kerugian materil ini tidaklah dalam jumlah yang tidak sedikit. Terlebih lagi, kerusakan yang dialami biasanya tidak dalam skala kecil, namun dalam skala yang sangat besar. Dampaknya tentu akan sangat terasa terhadap budget negara, karena fasilitas yang dibangun merupakan perwujudan dari belanja negara.

c) Kehidupan

Sudah jelas, bencana alam yang terjadi sering kali memakan korban jiwa dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Bahkan, beberapa bencana alam merenggut jutaan korban jiwa. Bukan hanya manusia saja, tetapi juga flora dan fauna juga menjadi korban dari ganasnya bencana alam. Selain dari sisi korban jiwa, aktivitas dan kegiatan masyarakat semuanya menjadi terhambat seperti mobilitas penduduk yang terganggu, kegiatan operasional terhenti, hingga terputusnya komunikasi.

d) Ekonomi

Bencana alam juga memberikan efek yang besar terhadap stabilitas ekonomi. Misalnya, perdagangan internasional yang dilaksanakan melalui aktivitas ekspor dan impor tidak mampu berjalan sebagaimana mestinya, sehingga roda perekonomian tidak bergerak. Masyarakat akan kesulitan mengakses bahan yang diperlukan dan sumber daya menjadi sangat terbatas.  Peristiwa ini akan menjadi rentetan yang akan menjerumuskan masalah lainnya untuk ikut terdampak. Contoh, masalah sosial seperti kriminalitas akan semakin marak karena kesulitan ekonomi yang menjadi-jadi. 

Untuk mencegah terjadinya efek negatif bencana alam yang lebih besar dan demi menunjukkan kepedulian sesama, pemerintah telah mengatur Kebijakan Kebencanaan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Dalam kebijakan tersebut tertulis bahwa pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menyeleggarakan beberapa penanggulangan bencana.

2. Pelestarian Lingkungan

Pelestarian Lingkungan adalah segala daya dan upaya untuk melindungi maupun meningkatkan kemampuan lingkungan hidup terhadap hasil perubahan dan dampak negatif yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Perlu untuk diketahui, pelestarian lingkungan juga erat kaitannya dengan bencana alam. 

Alasannya adalah lingkungan yang tidak memiliki kemampuannya sebagai tempat hidup akan memicu bencana alam.  Misalnya, membuang sampah sembarangan yang dapat memicu banjir, pengeboran bawah tanah yang memicu gempa runtuhan, kebakaran yang tidak disengaja maupun disengaja dapat memicu kebakaran hutan, dan lain-lain. Tentu saja, semuanya kembali lagi kepada kita semua yang tinggal di lingkungan tersebut. Menjaga lingkungan sudah menjadi tanggung jawab bersama demi mempertahankan fungsinya sebagai tempat hidup. 

Berikut adalah beberapa perilaku yang dapat membantu melestarikan lingkunga kita,

Sebagai seorang pelajar apa upaya yang dapat dilakukan dalam usaha pelestarian lingkungan hidup?

  • Tidak membuang sampah sembarangan.
  • Dapat memanfaatkan bahan dan material bekas pakai.
  • Menghemat penggunaan air, listrik dan juga BBM maupun sumber daya lainnya.
  • Menanam dan merawat pohon di sekitar. 

Berikut upaya pelestarian lingkungan dalam kehidupan bermasyarakat:

  • Membuang sampah ditempatnya, tidak hanya bagi seorang pelajar, tetapi hal ini berlaku untuk semua orang.
  • Mengurangi membakar sampah, karena dapat meningkatkan karbon dioksida yang tidak baik untuk pernapasan dan juga lingkungan.
  • Mendirikan cagar alam/suaka margasatwa, agar dapat melindungi flora dan juga fauna.
  • Melakukan reboisasi, juga membangun kembali ekosistem yang telah rusak.

Sebagai salah satu contoh pelestarian lingkungan yang ada yaitu Negara Singapura, merupakan salah satu negara tetangga yang dekat dengan Kota Batam. Singapura adalah salah satu negara yang terkenal akan kebersihannya. Di tempat umum seperti jalan raya dan pantai, kita tidak akan menemukan sampah yang berceceran. 

Singapura bisa membuahkan hasil yang indah ini disebabkan oleh ketatnya pemerintah Singapura dalam pelaksanaan denda bagi mereka yang melakukan pembuangan sampah sembarangan. Kita dapat belajar dari negara Singapura dengan pengendalian diri untuk tidak membuang sampah sembarangan demi lingkungan kita.

Sekarang, di Indonesia belum memiliki pemahaman dan motivasi yang kuat dalam masalah mengenai pelestarian lingkungan. Kabar baik dapat kita dengar dari beberapa sekolah yang sudah menganut prinsip PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), mereka telah menyediakan tong sampah di berbagai titik sekolah dan juga membuat larangan untuk menggunakan produk plastik sekali pakai untuk membungkus makanan. 

Hal ini merupakan patut dipuji dan ditiru oleh sekolah lainnya. Akan tetapi, sangat disayangkan bahwa di lingkungan sekolah tersebut masih dapat menjumpai sampah yang tidak dibuang pada tong sampah yang telah disediakan. Belum adanya pemilahan sampah yang lebih mendalam juga menjadi hal yang menyayangkan dimana pihak sekolah sendiri sebenarnya telah memengambil langkah yang sangat progresif untuk pelestarian lingkungan. Sampai saat ini saja, untuk melenyapkan sampah banyak sekolah memilih untuk membakarnya, padahal dapat mengakibatkan polusi dan residu.

Generasi milenial seharusnya lebih peka dan berperan aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Karena ada banyak manfaat jika lingkungan dijaga, seperti lingkungan menjadi sejuk, bersih, air menjadi lebih bersih dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Maka dari itu diharapkan generasi milenial dapat aktif dalam berbagai hal yang dapat menumbuhkan rasa cinta lingkungan, seperti mengikuti sosialisasi/seminar bertema lingkungan, melakukan gotong royong, membuang sampah pada tempat yang sudah dipisahkan antara organik & anorganik.

3. Mengapa GENERASI MILENIAL?

Ada beberapa alasan dibalik pentingnya peran generasi milenial, yaitu:

a) Generasi Milenial memiliki tingkat peduli yang tinggi. 

Menurut World Economic Forum's Global Shapers Survey 2017, survey ini merepresentasikan bahwa generasi milenial memiliki kesadaran bahwa kerusakan alam merupakan suatu hal yang sangat kritis. Bisa dibuktikan bahwa mereka memiliki tingkat kepedulian yang lebih tinggi dibandingakan dengan generasi lainnya.

b) “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” – Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. 

Maksud dibelakang kalimat ini adalah dengan adanya pemuda yang memiliki kualitas unggul dan kreatif akan membawa Bangsa Indonesia ketingkat yang lebih tinggi. Kata ini dapat ditafsirkan dengan pemikiran dan kreatifitas generasi milenial dapat mengatasi kerusakan alam yang semakin marak.

c)  Sebagai Penerus Bangsa.

Sebagai penerus bangsa, generasi milenial diberikan hak dan kewajiban dari Bangsa Indonesia yang kita cintai ini. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 mengatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”, dimana generasi milenial dapat mempergunakan kekayaan alam milik Bangsa Indonesia untuk perekonomian mereka. 

Akan tetapi dengan kondisi kualitas lingkungan alam kita yang semakin menurun, perlulah tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut, sehingga generasi milenial yang pada masa yang akan datang akan menjadi kekuatan utama dalam kontribusi untuk melindungi dan mempertahankan segenap Tanah Air Indonesia perlulah bertindak untuk mereka sendiri dan juga masa depan generasi selanjutnya.

4. Dasar Pelaksanaan

Beberapa dari kita mungkin tidak tahu dasar bagi kita untuk segera ikut serta dalam gerakan melestarikan lingkungan. Kemudian, muncul pertanyaan seperti, sebenarnya mengapa ini perlu kita lakukan? Kenapa harus sekarang? dan sebagainya.

Untuk menjawab pertanyaan itu, kami sudah menyusun rinciannya sebagai berikut,

a) Jumlah sampah sudah semakin mengkhawatirkan

Berdasarkan UN-environtment programme, ada sekitar 11,2 miliar ton setiap tahunnya di seluruh dunia. Dengan jumlah yang demikian banyaknya, kita tentu tidak dapat hidup di bumi lagi bukan? Semua akan terkena efeknya, bukan hanya lingkungan tetapi kesehatan atau produktivitas dan lain-lain

b) Polusi dan pencemaran lainnya yang merusak lingkungan

Polusi yang sudah terlepas ke atmosfer sudah cukup merusak lapisan ozon bumi, dan sekarang akan semakin parah. Gas sisa pembakaran yang tidak optimal pada kendaraan, pencemaran industri, dan penggunaan teknologi tidak ramah lingkungan menjadi pelaku yang telah merusak lapisan ozon bumi.

c) Sumber daya

Dengan menghemat energi dan sumber daya, kita dapat menekan angka penggunaan energi untuk menghasilkan tenaga dan daya yang kita butuhkan. Dengan begitu, pengeluaran dan usaha yang dikeluarkan untuk menghasilkan tersebut dapat kita gunakan untuk keperluan berikutnya. Jika boros, yang terjadi adalah sebaliknya. Kita akan mengeluarkan banyak usaha dan biaya untuk hal yang semestinya tidak terjadi.

5. Peran yang dapat dilakukan

Untuk kita semua yang ingin membantu melestarikan lingkungan, ada beberapa peran yang dapat membantu kita agar dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari skala yang kecil. Peran-peran tersebut adalah sebagai berikut:

a) Peran Moral

Bertujuan untuk memperbaiki perilaku kita yang salah terhadap lingkungan. Beberapa diantaranya seperti, meluruskan tindakan yang salah, memberi motivasi kepada keluarga dan teman sekitar, dan konsisten melaksanakan kebiasaan baru yang baik.

b) Peran Sosial

Nah, disini fungsinya agar kita dapat merealisasikan tindakan kita. Beberapa diantaranya adalah, tidak mengusik kondisi lingkungan yang sudah baik, menjaga dan melestarikan lingkungan, serta ikut serta dalam upaya memulihkan atau memperbaiki lingkungan.

c) Peran akademis

Memiliki maksud untuk memberikan pemahaman tambahan dan pengetahuan. Beberapa diantaranya yaitu, sharing informasi, mempelajari pentingnya lingkungan sehat, dan menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi orang lain.

Demikianlah materi yang kami susun, diharapkan agar kita semua dapat memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan agar dapat mencegah atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan sebagai tempat hidup kita.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun