Di desa di mana saya dibesarkan adalah desa yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian petani sawah sebagai penopang hidup lebih baik, biasanya menanam padi dan panen padi sekitar tiga bulan sekali.
Jika hasil panennya bagus maka sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk di perjual belikan, namun tidak setiap panen hasilnya dijual, misalnya : hasil panen padi tiga bulan ini di jual lalu hasil panen berikutnya disimpan untuk bahan pangan pribadi di rumah dan begitu seterusnya, jadi pandainya masyarakat mengelola hasil panen membuat ekonomi masyarakat itu sendiri lebih baik dan maju.
Perjuangan masyarakat menanam padi tidak mudah, mulai dari harus kontrol hama, air, dan hewan pengganggu lainnya seperti sapi, sebab di kampung saya hewan ternak begitu leluasa dibebaskan tanpa penjagaan itu disebabkan minimnya pelaku kejahatan disini, sangat aman bukan ? Baiklah, selain itu hal yang ditakutkan oleh petani yaitu kekeringan serta kebanjiran, ya seorang petani memang butuh kestabilan alam yang baik.
Nah, dengan adanya mata pencaharian bertani ini masyarakat menjadi mempunyai harapan energi baik untuk keuangannya, masih memiliki harta ataupun warisan berupa ladang sawah dan  masyarakat sangat mempergunakannya sebaik mungkin, bahkan ekonomi masyarakat sangat cukup bagi orang yang profesinya sebagai petani, pokoknya tak kalah deh sama yang profesinya PNS.
Ini adalah contoh energi baik bagi keuangan masyarakat, dan garis kemiskinan tidak menurun begitu saja di kampung saya. Selain harus bekerja keras dan rajin, masyarakat juga harus kreatif dan berfikir positif untuk menumbuhkan padi yang tak semudah menanam tumbuhan lainnya.
Jadi, masyarakat di sekitar saya ini sangat antusias bercocok tanam karena hasilnya tidak cuma-cuma, bagaimana usaha begitulah hasil, begitulah kata pepatah yang sering kita dengarkan. Semangat terus untuk desaku tercinta membangun ekonomi yang hebat dan lingkungan yang sehat.