Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, karena kita hidup saling berdampingan dan membutuhkan bantuan dari orang lain untuk saling membantu dalam kehidupan. Setiap penciptaan mahluk tentu terdapat pasangannya, sebagai mana siang dan malam, jantan dan betina, begitu juga pria dan wanita. Bicara soal pria dan wanita, tentu bakal menjurus ke topik percintaan atau pacaran. Entah sejak jaman kapan berlakunya pacar-pacaran diusia dini, masih SD aja udah tau pacar-pacaran baca aja masih belajar ngeja ini udah mikirin jodoh aja.
Bicara soal jodoh maka bicara juga anak muda. Pacaran bisa jadi proses pengenalan untuk saling menggali pribadi satu sama lain untuk kemudian saling mencocokkan atau menyeimbangkan sifat/karakter atau kebiasaan-kebiasaan tiap jati diri personal. Sebelum itu mari kita bahas soal pendekatan-pendekatan pra pacaran tiap insan yang telah dijadikan budak cinta. Dalam proses ketertarikan antar lawan jenis yang terjadi pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung dari sudut pandang apa yang menurutnya menjadi poin ketertarikannya melejit.Â
Namun kita tak bisa menafikkan bahwa ketertarikan muncul dimulai dari visual, kerupawanan. Gak usah ditanya deh siapa yang gak tertarik sama yang tampangnya enak diliat, pasti langsung suka. Dari sana munculah pertanyaan, berdasarkan pernyataan "orang tertarik dimulai dari visual" kemudian bagaimana cara si "biasa aja" menemukan pasangannya?
Untuk menjawab pertanyaan itu sebenarnya gak bisa dipukul rata juga yang cakep pasti laku dan yang jelek enggak, kan tiap orang udah ditakdirkan jodoh dan rizkinya jadi semua orang pasti kebagian jangan takut gak kebagian. Cuma masalahnya dalam proses pencariannya itu gimana???
Tulisan ini bukan bertujuan untuk menguraikan bahkan memberikan tips bagaimana si "biasa aja" agar segera bertemu pasangannya, tapi lebih ke "ngebahasnya". Apakah anda rupawan? Bagaimana pengalaman percintaan anda? Agar lebih spesifik, mungkin harus langsung menggunakan satu sudut pandang nyata. Oke kalau begitu penulis mengambil sudut pandang orang yang biasa aja dan sudut pandang seorang pria, secara spesifik definisi dari biasa aja disini ialah dari segi fisik, skill, pergaulan, ekonomi, hobi yang bisa dibilang gak menarik minat orang.
Apakah pria biasa bisa memilih wanita yang "cantik"? milih sih bisa, paling pas nembak ditolak. Penulis sendiri masih belum berpengalaman soal "gini-ginian" namun sok-sok-an nulis ngebahas topik yang gak dikuasainya. Tapi menurutku setiap orang pasti sadar akan kapasitas dirinya sendiri, biasanya yang ku tau yang pacaran punya kapasitas yang sama dari segi penampilan.Â
Definisi cantik juga menurutku berbeda tiap orang, bergantung pada sudut pandang tiap orang maka pada intinya mungkin penampilan bukanlah yang menjadi titik penentu ketertarikan walaupun sudah pasti semua orang tertarik pada yang cantik namun selalu ada embel-embel lain yang menyatu dengan tiap definisi cantik yang digambarkan tiap orang. Misal dia cantik tapi perawatannya kayanya mahal, dia cantik tapi dia kaya anak orang kaya gitu jadi kita gak selevel, dia cantik dan aktif banget jadi relawan sosial disana-sini jadi suka deh...
 Jadi intinya cantik sendiri hanya salah satu dari poin yang membuat kita tertarik sama orang, tapi kita harus tahu dan bisa ngebedain antara kagum dan suka. Biasanya kagum muncul dari perasaan bangga karena misal kerupawanan seseorang namun tak ada perasaan untuk ingin memiliki, kalau suka biasanya diikuti dengan rasa ingin memiliki.
Namun jangan berpaling dari realita, tiap orang gak selalu berpasangan dengan yang diidolakan, karena kita hanya satu dari sekian banyak orang yang tentu sama-sama menyukainya, jadi kemungkinan untuk bersaing itu pasti akan selalu ada dan kita sama-sama gak tau siapa yang akan dipilihnya kelak.
Jadi kesimpulannya ialah:
Apakah pria biasa punya kesempatan untuk memilih wanita cantik? Jawabannya adalah iya, karena definisi cantik setiap orang itu berbeda maka pastinya setiap pria memandang cantik seorang wanita yang menjadi partner hidupnya.
