Mohon tunggu...
Blue Ambience
Blue Ambience Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar untuk sering menulis

Introvert, INFJ, suka ngedesain, penikmat kopi. Hobi menonton.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngomongin Manusia

9 September 2018   20:54 Diperbarui: 23 Juli 2023   19:44 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut KBBI "Komunikasi" adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami. Begitu kira-kira kata KBBI.

Sering gak sih entah mungkin karena usia dan pengalaman kita bisa mengemukakan sebuah definisi dari suatu kata dari perspektif sendiri, hal ini dilakukan karena sering kali bahasa kamus begitu kaku dan dikemukakan dengan kalimat yang tak begitu nyaman didenger karena terlalu baku.

Menurutku komunikasi adalah proses terjadinya pertukaran informasi, yep sesingkat itu. Komunikasi pasti sudah menjadi bagian dari aktivitas utama manusia karena manusia punya label "mahluk sosial". Sudah pasti semua orang bersosialisasi, artinya tak ada yang terlahir sendirian. Bahkan kita hidup dan keluar dari manusia lagi (ibu) dalam artian manusia bergantung terhadap manusia lain sedari lahir.

Asal Manusia

Manusia terlahir dan dibentuk oleh orang-orang terdekat mereka (bukan hanya orang tua), ibarat kertas kosong ya itulah kita disaat bayi, yang bisa dilakukan adalah meniru, meniru dan meniru. Ada sesuatu yang bersifat disengaja seperti orang tua sengaja mengajarkan anaknya merangkak, berjalan, bicara, namun ada yang bersifat tidak disengaja meliputi; semua aktivitas, kebiasaan, gaya bicara, gaya hidup, dan semua yang menyangkut karakter orang, bayi pun akan meniru itu.

Banyak orang tua kesal dengan setiap sifat buruk dari anaknya, padahal sifat itu bisa jadi merupakan sifat turunan dari mereka sendiri, tanpa berkaca pada diri sendiri mereka mengajari anaknya dengan amarah karena tak sesuasi harapan yang diinginkannya.

Menurutku seorang anak ialah suatu karya, yang terlahir dari sebuah pasangan halal yang mana Allah berikan tugas khusus untuk membentuk sang bayi (membentuk pola pikir, kebiasaan baik, dll). Kalo gitu bisa diartikan seorang anak ialah karya terbesar sebuah pasangan halal suami-isteri karena karakter anak bergantung pada bagaimana didikan kedua orang tuanya.

Lalu bagaimanakah kabar seorang anak yang dilabeli dungu oleh orang lain? (terlepas dari keadaan orang yang berkebutuhan khusus) salah orang tua, atau salah mereka yang nilai dungu? Sebenarnya aku tak terbiasa dengan mentalitas siapa salah siapa.. entahlah mungkin semakin dewasa semakin ngerti bahwa gak ada untungnya mengejek orang lain. Karena sekali lagi manusia itu mahluk sosial, kata-kata mengejek hanya akan memperkeruh hubungan bukan? Kenapa harus melakukan tindakan yang berujung perpecahan.

Kelompok sosial bergelar "teman"

Setiap orang mempunyai teman yang dipertemukan lewat banyak sekali kesamaan, misal sama daerah, sama hobi, sama satu sekolah, sama satu pekerjaan, sama satu kepercayaan, punya masalah kehidupan yang sama, dll.

Lalu jika gelar teman didapat karena dibentuk oleh suatu kesamaan, apakah musuh didapat dari perbedaan? Yah bisa jadi, satu dari sekian banyak penyebab terjadinya masalah diakibatkan oleh perbedaan pendapat saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun