Mohon tunggu...
Riki Kusnadi
Riki Kusnadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup sebagai pedagang biasa yang bercita-cita sebagai pengusaha kondang. #CRABTY

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Celotehan HahaHihi #7 - "Loyalitas Materi Vs Loyalitas Tenaga"

12 Oktober 2020   08:04 Diperbarui: 12 Oktober 2020   08:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo brosis, lagi-lagi aku bahas dengan loyalitas. Aku termasuk orang yang loyal terhadap sesuatu yang uda membekas di diri ku sih. Memang macam-macam cara untuk kita tunjukin cara loyalnya kita sendiri kan ya. Pernah gak nemuin ada orang yang menimbang cara loyalnya orang lain? 

Kegelisahan seperti ini sudah sering saya ceritakan dengan teman-teman ku. Setelah tamat dari SMA rasanya ukuran keloyalan seseorang dinilai dengan cara berbeda. Loyalitas yang mau ku bahas ini masih seperti bisa ya, loyalitas terhadap organisasi.

Apasih loyalitas materi? Pasti gak asing lah dengan kata-kata ini ya kan. Loyalitas materi itu loyalitas yang berdasarkan pada materi (uang). Tidak sedikit kok orang yang menerapkan ini. 

Untuk menggerakkan suatu organisasi kita perlu yang namanya uang, paling tidak untuk operasional organisasi. Apa bedanya dengan loyalitas tenaga? 

Loyalitas tenaga itu loyalitas yang mengeluarkan effort baik ide atau pun tenaga. Bisa di artikan sebagai penggerak yang terjun langsung terhadap organisasi tersebut.

Antara kedua itu mana yang paling berjasa? Apa loyalitas materi yang lebih berjasa dibandingkan loyalitas tenaga? Atau sebaliknya? Sebenarnya saya juga bingung kalau disuruh menjawab mana yang lebih berjasa. 

Menurut saya keduanya sama rata, tidak ada yang lebih berjasa tidak ada yg kurang berjasa. Karna keduanya sangat berkesinambungan. Bayangkan saja kalau salah satunya tidak ada, gak akan bergerak mulus tuh organisasinya ataupun kegiatannya. 

Tapi bisa bisa aja sih kalau kegiatan yang tidak perlu mengeluarkan materi ya, merogoh kocek sendiri sedikit lah paling tidak. So, apanih yang menjadi kebingungan nya ni? pernah gak merasa yang mana lebih di pandan mana yang ngak?

Praktek dilapangan memang lebih sulit. Tidak semudah bercerita dan memberi tanggapan seperti sekarang ini. Kenapa tadi ku jawab bingung kalo memilih mana yang berjasa, karna saat di praktekan banyak sekali faktor lain yang membuat itu menjadi tampak tak seimbang. 

Pernah merasa ketidakseimbangan itu? sering pastinya. Orang yang memberikan materinya, saat datang dalam kegiatan ataupun organisasi pasti di perlakukan seperti Boss besar. 

Beda hal nya dengan orang yang mendedikasikan loyalnya lewat tenaga dan juga ide, saat datang hanya dianggap rekan kerja. ya kalo lagi butuh dikejar kalo ngak ya siapa lo siapa gue, gitu ya kasarnya. 

Nah.. hal seperti ini lah yang ku bilang tak bisa dibandingkan. Kenyataan yang terjadi tak lagi pada porsi yang sama. Padahal dipikir-pikir seandainya kalau orang yang loyal ini tidak mencurahkan tenaga dan ide nya bisa aja gak akan berjalan tuh kegiatan ataupun organisasi. 

Masihkah dapat berpikir jernih saat orang sudah memandang begitu? ku rasa kecil untuk berpikir jernih. Saat orang dipandangkan begitu maka dia meras akan di pandang sebelah mata. 

Tak jarang juga saat orang yang sudah kerahkan tenaga dan ide masih dipintai untuk menyokong, rasanya semakin tak dihargai dan dipandang sebelah mata. karna rasanya sia-sia pengorbanan ide dan tenaga nya. 

Semoga yang membaca ini tidak sama seperti ini ya pandangannya. Terus semangat untuk berbagi ilmu, ide dan tenaganya ya. Dan bagi organisasi ataupun kegiatan yang menerapkan begini jangan sampe ada nge-treat orang yang sudah loyal begini ya. Kalau sudah terlanjur cepat adaptasi dan ubah. Biar semua lini merasa bahagia saat sudah mecintai sesuatu.

Salam satu hati

#CRABTY

*Riki Kusnadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun