Mohon tunggu...
Riki Hifni
Riki Hifni Mohon Tunggu... Freelancer - Seseorang yang mengagumi kata-kata

Lahir di Pasuruan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Silver Man dan Kapitalisme

10 November 2021   14:08 Diperbarui: 10 November 2021   14:11 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di satu sisi, menurut Zizek, ia memandang pihak berwenang bertindak layaknya Komunisme dengan memberikan perawatan kesehatan secara merata dan adil untuk semua lapisan masyarakat. 

Tapi disisi lain, penulis buku Pandemic covid19 Shakes The World tersebut juga memandang bahwa korporasi juga turut berperan sebagai kapitalisme corona dengan memanfaatkan situasi untuk memperkaya diri sendiri ditengah runyamnya pandemi. 

Dalam situasi pandemi covid-19 seperti sekarang ini, bisa dikatakan sebagai sebuah momen untuk semakin memaksimalkan peran ekonomi bagi para kapitalis. 

Orang-orang dengan kemampuan ekonomi kelas menengah kebawah seperti The Silver Man dan yang lainya, justru kian sengsara. Pertanyaan moral tentang bagaimana seharusnya ekonomi bekerja kini bisa kita renungkan bersama. Bisa jadi akibat dari ketimpangan ekonomi yang kian hari kian menyedihkan ini akan menimbulkan The Silver Man lainya. 

Menurut Zizek, ke bar-baran dari kapitalisme ekonomi yang dilakukan oleh beberapa oknum ini jelas tidak bisa menghindarkan kita semua dari krisis. 

Walaupun demikian, kapitalisme tidak serta merta salah dan tidak bermoral, justru menurut Adam Smith, cita-cita dari kapitalisme itu sendiri tidaklah sekejam yang dibayangkan oleh orang-orang. Menurutnya, kapitalisme ialah sebagai jalan untuk mencapai sebuah kemaslahatan untuk masyarakat agar bisa keluar dari jurang kemiskinan.

Adam Smith mengatakan bahwa, tujuan dari kapitalisme itu sendiri adalah untuk memberikan sebuah seni kebebasan untuk saling berkompetisi terhadap ekonomi sehingga masyarakat kelas bawah sekalipun dapat menerobos strata mereka menuju strata puncak asalkan mereka mau bekerja dengan sangat keras sehingga mereka mampu bertahan dan bersaing dengan pesaing lainya.

Dalam bukunya yang berjudul Homo Deus, Yuval Noah Harari berpendapat bahwa Kapitalisme sepantasnya berhak mendapatkan apresiasi dan pujian berhubungan dengan berkurangnya tingkat kekerasan manusia serta meningkatnya sisi kerja sama dalam bidang ekonomi. Untuk waktu jangka panjang, Yuval Noah Harari juga menyebutkan jika Kapitalisme dapat mengatasi kelaparan bahkan dapat menghentikan wabah dan perang. Hal itu disebabkan karena rasa optimisme yang tinggi para kapitalis pada sebuah pertumbuhan.

LALU?

Menurut Zizek, hal yang perlu diwaspadai oleh jutaan umat manusia di belahan dunia ini bukanlah kapitalisme, melainkan kebrutalan dan barbarisme dengan wajah manusia yang dibungkus dengan tameng penyesalan serta simpati tetapi dibungkus oleh legimitasi pendapat para ahli.

Misalnya, terdapat seorang pemimpin dalam pidato nya mencoba memproyeksikan diri sebagai lambang ketenangan dan kewibawaan dengan berapi api menyatakan bahwa krisis akibat virus pandemi ini akan memakan waktu dua tahun dan akan menghabiskan separuh populasi kehidupan manusia di muka bumi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun