Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cara Ampuh Bangun Keberanian Berbahasa Inggris Anak

6 Mei 2016   00:38 Diperbarui: 6 Mei 2016   11:54 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya berkata,” Say like this….Ayah please shuffle the card!”

Adel menirukan,” Ayah please shuffle the card!”.

Berulang ulang kami mengocok kartu bermain kartu sehingga dalam bermain setengah jam Adel melisankan kata shuffle kira kira 5 kali. Saya berpura pura tertidur di lantai. Ini adalah sebuah cara agar Adel meneriakkan kata “shuffle” ketika menyuruh saya mengocok kartu.

Adel pun berteriak,” Yah…..please shuffle the card…I said”.

Malam harinya menjelang tidur saya mengecek apakah kata shuffle ini sudah masuk ke dalam memorinya.

Kami pun bermain tebak tebakkan. Saya berpura pura naik sepeda motor. Adel pun meneriakkan,” Riding A Motorcycle”. Selanjutnya saya memperagakan orang yang sedang berenang. Adel pun menebak dan berkata,” Swimming”. Begitu seterusnya saya memerankan orang yang sedang mandi, memasak, menyisir rambut.

Akhirnya saya duduk di lantai dan menepuk nepukkan kedua tangan saya, mempertunjukkan orang yang sedang mengocok kartu. Adel pun tepat menjawabnya sambil berseru,” Shuffle The Cards”. Saya pun gembira sekali mendapati kata shuffle ini meluncur keluar dalam tuturan kalimat.

Pada kesempatan lain beberapa hari kemudian Adel bermain main dengan asesoris perhiasan kalung , gelang dari manik manik. Saya terbersit ide untuk menambah kosakatanya dengan kata jewelry.

Saya mengatakan,” I love your jewelry

Adel menjawab,” Jewelry itu apa?”

Saya menerangkan,” Jewelry itu perhiasan seperti kalung gelang cincin”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun