Mohon tunggu...
Rike Kotikhah
Rike Kotikhah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya merupakan mahasiswi angkatan 2011 Unika Widya Mandala Madiun yang mengambil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). saya tergabung dalam Komunitas Kelas Inspirasi Madiun dan GeNAM (Gerakan Nasional Anti Miras) Madiun. Sejak bulan Agustus 2013, saya bergabung di Yayasan Anak-anak Terang (AAT) Indonesia. Selain sebagai Staff Administrasi, saya juga bertugas di bagian Divisi Jurnalistik Sekretariat Pusat AAT yang membantu tim operasional.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peduli Pendidikan Anak Negri

29 Mei 2015   10:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1432869324315809251

Christ Widya Utomo adalah seorang sosok yang inspiratif. Ia merupakan salah satu Marketing and Sales Telkom Indonesia yang bertugas di Semarang. Pria kelahiran 9 Agustus 1971 ini merupakan pribadi yang sangat peduli terhadap pendidikan anak yang kurang mampu. Melalui Yayasan Sosial Anak-Anak Terang (AAT) Indonesia, ia membantu ribuan anak asuh yang kesulitan biaya sekolah, khususnya biaya SPP. Sejak tahun 2002, pria yang akrab dipanggil Christ ini selalu meluangkan waktunya di AAT, mulai menjadi donatur, membantu mengumpulkan donatur, hingga menjadi Sekjen AAT periode 2013-2018.

Bersama sang istri, Santi Widyasari, saat ini Christ tinggal di Jalan Lempongsari Timur III/99 Semarang. Pendidikannya dimulai di TK PL Bernardus Semarang, lalu SD dan SMP di sekolah yang sama. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di SMA Seminari Mertoyudan Magelang. Ia terpaksa meninggalkan SMA Seminari Mertoyudan dan pindah ke SMA Kolese Loyola Semarang karena ia harus merawat bapaknya yang sakit. Setelah lulus SMA, pria yang gemar membaca buku 7 Habits of Highly Effective People ini melanjutkan pendidikannya di STT Telkom Bandung.

Selain memiliki kemampuan marketing yang luar biasa, Christ juga memiliki kemampuan berorganisasi dan leadership yang mumpuni. Kemampuan tersebut sudah terasah sejak SD. Sejak SD sampai SMA, Christ merupakan salah satu siswa yang sangat aktif dalam organisasi sekolah. Mulai SD sampai SMP, ia aktif dalam organisasi Pramuka. Selain itu, tatkala di SMP, Christ juga tergabung dalam OSIS. Semasa di SMA Loyola, ia menjadi Ketua Dewan Keluarga Kolese Loyola (DKKL). Selain itu, ia juga menjadi pengurus Forum Kontak Pelajar Katolik (FKPK) Semarang. Bahkan, sampai kuliah pun ia masih dan terus aktif dalam organisasi kampus. Ia menjadi founder sekaligus ketua Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) STT Telkom Bandung.

Sebelum bertugas di bagian Marketing and Sales Telkom Indonesia, Christ bekerja di bidang teknik, kemudian mendapatkan tugas dari perusahaan di berbagai bidang seperti Costumer Care, Business Performance, hingga akhirnya menetap di bagian Marketing. Untuk mengembangkan kemampuan marketing-nya, ia mengikuti banyak pelatihan dan seminar-seminar marketing, serta mengambil sertifikasi Certified Professional Marketer (CPM) Asia pada tahun 2013.

Kesibukannya di tempat kerja tidak membuat Christ lupa akan kepeduliannya terhadap orang-orang yang berkekurangan. Sosok yang murah senyum dan ramah ini sangat senang membantu orang lain dalam mengembangkan potensinya. Selain memberikan motivasi pada relawan-relawan di Yayasan AAT, pria yang memiliki ratusan koleksi buku ini juga sering membagikan buku-buku inspiratif atau buku-buku lain yang mampu meningkatkan potensi diri pada siapa pun yang membutuhkan.

Pria yang memiliki jiwa sosial tinggi ini berkomitmen untuk terus membantu anak kurang mampu yang ingin tetap bersekolah dan membantu mengembangkan potensinya supaya mereka bisa keluar dari jeruji kemiskinan. Baginya, pendidikan merupakan cara yang tepat untuk memutus tali kemiskinan.

"Tidak boleh terjadi seorang anak tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena ia miskin."

-Frans Seda-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun