Mohon tunggu...
Rika Wulandari
Rika Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Malang

farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mereview Buku Non Fiksi "Menemukan Pelangi Bahagia"

22 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:07 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Identitas Buku

  • Judul Buku            : Sebelum Pelangi
  • Penulis                   : Dedy Chandra
  • Tahun Terbit          : Cetakan pertama, 2019
  • Kota Terbit            : Jakarta Selatan
  • Penerbit                 : QultumMedia
  • Jumlah Halaman    : 158 halaman

Novel merupakan suatu karya sastra yang ditulis oleh penulis untuk mencurahkan isi hatinya ataupun kejadian yang dialami secara langsung untuk menjadikan seorang pembaca terinspirasi atau bisa mengambil hikmah atas apa yang ditulisnya dalam sebuah buku. Novel yang ditulis oleh Dedy Chandra antara lain novel berjudul “ Sebelum Pelangi” bertujuan untuk pembaca yang sedang mencari bahagia dari pengalaman orang disekitarnya, tulisan dan buku yang pernah dibaca, juga hasil renungan dan tentu saja bagian dari pengalaman pribadi pembaca.

Buku ini menceritakan cerita yang diawali dengan sebuah perkenalan. Kemudian terjadilah masa pendekatan yang berbunga-bunga. Berharap takdir memang sudah semestinya, kamu adalah orang yang hadir didalam penantian. Namun, biarkan waktu saja yang menguji asumsiku tentang rasa dan takdir kita. Menanti bahagia itu seperti mengadahkan wajah ke langit, bagaikan menanti pelangi setelah hujan turun. Padahal, pelangi tidak selalu bersama hujan. Hujan hanya selalu bersama air. Dan akhirnya hanya mendapat basahnya.

Takdir memang sudah semestinya sesuai yang di rencanakan oleh yang maha kuasa, namun biarkan waktu yang menguji tentang masa dan keadaan yang dilakukan pada setiap langkahnya. Pertemuan mungkin seperti halnya menaiki kereta, sudah ada jadwalnya. Jika tidak terjadwal maka tidak aka ada penumpang yang akan menaiki kereta. Begitupun dengan jatuh hati juga pasti akan datang jika saatnya sudah tiba. Bahkan, kereta yang salah pun bisa membawa pada stasiun yang benar, jika alasanya adalah bertemu dengan seseorang yang spesial. Didalam dunia perasaan tidak ada warna yang cerah. Hanya ada warna hitam dan putih. Entah kamu menyayanginya atau memang tidak ada rasa apapun. Sejauh apapun dia akan datang jika sudah bertakdir denganmu. Kita akan mencintai seseorang dengan cara yang sama. Bahkan, jika orangnya telah berbeda. Rasa yang muncul pun akan tetap sama, walaupun kita tahu jika dibiarkan hanya sakit hati yang akan kita dapat. Akan tetapi, perasaan seseorang yang sudah mencintai umatnya tidak bisa dirubah. Hal yang paling sederhana jika dibicarakan dengan orang yang dikasihi akan menjadi hal penting. Melihat orang yang kita sayangi tersenyum bisa membuat hati kita tentram dan damai.  Benar bahwa perasaan akan mengubah banyak hal yang biasa-biasa saja di dunia ini menjadi istimewa.

Orang terbaik yang hadir dalam hidupmu, mungkin orang bisa membuatmu tetap melihat matahari, bahkan mesti awan hitam itu menyelimuti. Andai saja kita bisa lebih menghargai betapa berharganya sesuatu yang kita miliki yang bernama waktu. Maka kita juga bisa merubah pikiran kita atau perasaan yang mungkin bisa kita ubah. Waktu itu tidak menghilang, hanya saja tersimpan rapi di dalam hati. Memberi tahu seseorang tentang perasaan adalah hal yang sangat berat. Kita juga butuh suatu kejujuran terhadap perasaan kita agar tidak ada resah dan gundah yang menjadi satu di dalam hati. Kita harus bisa menerima kenyataan jika suatu saat dia memang bukan yang terbaik untuk kita. Walaupun rasa sakit didalam hati ini sudah terasa dalam, kita tidak bisa menyalahkan takdir yang sudah di tentukan.  Saat menyayangi seseorang, kamu akan menatapnya dengan tersenyum saat dia tidak sedang menoleh padamu. Dan kamu merasa bersyukur bisa memandang dia yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan begitu sempurna. Benar sekali jika segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Entah dalam membenci atau mencintai seseorang. Kadang juga, tidak memperdulikan seseorang adalah bentuk rasa peduli pada diri sendiri. Sebab, baginya seseorang yang spesial bagaikan candu. Jika pertemuan selanjutnya kita dipersatukan lagi, mungkin rasanya tak lagi sama seperti halnya yang dulu. Sebab, bukan hanya dirinya saja yang pergi, namun memori tentangnya, kebiasaan yang pernah ada, pertengkaran kecil yang sering kali buatku rindu, dan gelisah yang seketika menjadi tenang saat tahu kabarnya, semua ikut pergi bersamanya.

Harapan kita memulai perjalanan hidup adalah untuk bisa maju kedepan dan meiliki harapan yang lebih untuk melakukan suatu hal. Pemikiran kita tentang bahagia yang kadang kala berbeda, kita memahaminya dari sebuah film yang di tonton., lagu yang didengarkan, ataupun pengalaman orang di sekitar. Bisa juga rasa itu datang ketika kita sedang menjalin hubungan dengan orang yang tepat dan kita cintai.  Kita begitu gigih mencarinya hingga seringkali tidak sadar kehilangan diri sendiri. Dan realitanya, hal yang sering kali kita alami adalah mengejar seseorang yang tidak takut kehilangan kita dan meninggalkan sesorang yang sebenarnya menunggu kita. Kadang masalalu juga memberikan sebuah pelajaran hidup agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Kita belajar menakar harapan karena seringkali itu akan bermuara pada kekecewaan. Kita juga belajar mengikhlaskan walaupun dengan berat hati. Segala sesuatu memang sudah ada waktunya. Namun, waktu terbaik bukan dalam kuasa kita. Melainkan kuasa Allah SWT. Namun, pasti kita bisa melewati semua itu dengan lapang dada walaupun banyak rintangan dan cobaan yang mencoba menghalangi, tetapi kita tetap bisa melihat “Pelangi” meskipun hujan adalah rintangan, maka cahaya matahri adalah kebahagiaan untuk menemukan jalan itu. Kita adalah orang yang penuh ketakutan. Aku takut akan bersama kedepannya denganmu dan kamu pun juga begitu dengan masalalumu. Kamu takut akan bersedih dan dia takut jika nanti tidak bisa buatmu bahagia. Hal itu yang membuat batin terasa tersiksa yang harus setiap harinya dibayangi oleh kenyataan yang pahit. Jangan sampai kebaikan hati membuatmu lupa bahwa orang yang berhak menerimanya pertama kali adalah dirimu sendiri dan bukan orang lain.

Dunia memang seolah berputar untuk mereka yang sedang dalam jatuh cinta.  Sekuat apapun seorang pria, dia pasti membutuhkan seorang wanita sebagai tempat keluh kesah dan berteduh. Begitu juga dengan seorang wanita dia juga membutuhkan seorang pria untuk penyejuk hatinya. Setiap orang berpikir jika berbuat hal yang baik terhadap orang lain, maka akan kembali baik kepada dirinya. Padahal, sebenarnya kita hanya ingin orang itu membalas perasaan kita dalam bentuk berbeda., sebab begitu sulit untuk menemukan hati yang begitu tulus member tanpa berharap apapun untuk kembali. Berbuat sebaik-baiknya pada awalnya, lalu jatuh dan patah beberapa kali karena orang sama. Namu, hal itu adalah keinginan semata, karena pada akhirnya belum tentu sesuai dengan keinginan hati kita. Hati yang paling baik pun bisa lelah pada seseorang yang tidak juga kita tahan memang lebih baik untuk dilepaskan. Pada akhirnya kamu adalah sebuah puisi yang tidak terhenti untuk ku tulis dan ku rangkai. Mungkin hujan pada saat ini belum cukup reda untuk memberikan jalan. Namun, pada saat hujan reda nanti pasti aka nada jalnnya. Mungkin tidak hari ini.

  • Kelebihan buku :
  • Buku ini di desain dengan tampilan yang cukup menarik, oleh karena itu pembaca akan tertarik jika melihat buku ini.
  • Bahasa yang digunakan mudah di pahami dan di setiap pergantian halaman disertai gambar dan kata-kata motivasi untuk pembaca.
  • Kelemahan buku :
  • Buku ini cocok di baca untuk usia remaja hingga dewasa karena buku ini berkisah tentang indahnya jatuh cinta dan sedihnya masa lalu.
  • Tidak di cantumkan inisial nama ataupun orang, oleh karena itu pembaca sedikit bingung mengenai hal itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun