Mohon tunggu...
Rika Rosilawati
Rika Rosilawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Mahasiswa Universitas Majalengka

Melangkah yang pasti tanpa lelah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Bandingan Karakter Tokoh Azzam pada Film

7 Januari 2022   20:05 Diperbarui: 16 Januari 2022   23:27 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata, Karya sastra meskipun bersifat rekaan, tetapi tetap mengacu kepada realitas dalam dunia nyata (Noor, 2009:13). Dalam penulisannya, setiap karya sastra mengandung unsur-unsur struktur seperti kerangka desain yang menyatukan berbagai unsur film dan mempresentasikan jalan pikiran dari pembuat film. Film merupakan sarana hiburan yang berkembang menjadi alat komunikasi yang modern. Bahkan, menurut Prof. Effendy film tersebut merupakan medium komunikasi massa yang ampuh, bukan untuk hiburan saja tetapi untuk film mudah di terima bagi penikmatnya.  Rumah produksi film yang banyak dalam sebuah negara dapat diartikan sebagai negara yang produktif dalam pembuatan film. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki rumah produksi yang cukup banyak.

     Penelitian ini menggunakan teori satra bandingan dengan berlandaskan adanya proses pengaruh dari karya satu ke karya lainnya yang menjadi objek kajian. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mencari persamaan dan perbedaan serta antara film "Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy  dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo. Maka dapat berkaitan dengan karakter yang mengenai unsur pokok dalam diri manusia dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai  dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.

     Dengan cara mencari persamaan dan perbedaanya. Peneliti mendeskripsikan suatu sinopsis pada kedua film tersebut yang akan diperbandingkan dalam penelitian ini, adalah bagian perjuangan dan pengabdian pada tokoh utama laki-laki terhadap kedua film tersebut, cerita yang berupa detail cerita yang berbeda dari kedua film tersebut  bisa berupa tokoh, latar, karakter tokoh, ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam persamaan dan perbedaan karakter tokoh utama yang dijadikan sebagai objek penelitian. Untuk mempermudah dalam perbandingan wujud satuan data yang diperbandingkan adalah persamaan dan perbedaan terhadap suatu perjuangan dan pengabdian pada film tersebut.

    Sebagaimana dalam teori-teori sastra bandingan ini merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang ada dalam ilmu sastra. Wellek dan Warren yang mengungkapkan, bahwa sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain.  Menurut Remak (melalui Damono, 2015:1) sastra bandingan mengandung dua unsur penting, yaitu pertama sastra harus dibandingkan dengan sastra dan yang kedua sastra bisa dibandingkan dengan bidang seni dan bahkan bisa dibandingkan dengan disiplin ilmu lainnya. Sastra bandingan tidak hanya mencangkup satu bidang kajian, tetapi merupakan pandangan yang menyeluruh mengenai sastara, kebudayaan secara keseluruhan, dan lainmya.

    Studi ini merupakan upaya interdisipliner, yakni lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingkan dua atau lebih periode yang berbeda. Sedangkan konteks tempat, akan mengikat sastra bandingan menurut wilayah geografis sastra. Konsep ini mempresentasikan bahwa sastra bandingan memang cukup luas. Bahkan, pada perkembangan selanjutnya, konteks sastra bandingan tertuju pada bandingan sastra dengan bidang lain. Bandingan semacam ini, guna merunut keterkaitan antar aspek kehidupan.

    Dalam sastra bandingan, perbedaan dan persamaan yang ada dalam sebuah karya sastra merupakan objek yang akan dibandingkan. Remak menjelaskan bahwa dalam sastra bandingan yang dibandingkan adalah kejadian sejarah, pertalian karya sastra, persamaan dan perbedaan, tema, genre, style, perangkat evolusi budaya, dan sebagainya (1990: 13).

    Selain itu, dapat dipahami bahwa dasar perbandingan adalah persamaan dan pertalian teks. Jadi, terdapat hakikat kajian sastra bandingan adalah mencari perbedaan atau kelainan, di samping persamaan dan pertalian teks dan yang terpenting dari kajian sastra bandingan adalah bagaimana seorang peneliti mampu menemukan serta membandingkan kekhasan sastra yang dibandingkan. Bahwa objek kajian sastra bandingan bukan hanya berupa sastra tulis saja, namun bisa berupa karya sastra lisan. Damono (2005: 54) menyatakan sebagai berikut. Salah satu kegiatan yang sudah banyak dilakukan adalah membandingkan dongeng yang mirip dari berbagai negara, tidak terutama untuk mengungkapkan yang asli dan pengaruhnya terhadap yang lain, tetapi lebih untuk mengetahui kaitan-kaitan antara perbedaan dan persamaan yang ada dan watak suatu masyarakat. Dalam pengertian ini, dongeng mencakup segala jenis kisah yang dalam pengertian Barat dipilah antara lain menjadi mitos, legenda, dan fabel.

     Dari pendapat Damono di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sastra lisan menjadi salah satu objek dalam penelitian sastra bandingan yang cukup menarik, hal ini sesuai dengan pendapat Endraswara (201: 49) yang menyatakan sebagai berikut. Sastra lisan adalah bagian tradisi lisan yang sering berubah-ubah. Perubahan sebagai akibat salah ucap atau memang disengaja diucapkan keliru (diplesetkan). Semua kekeliruan itu ternyata dapat menjadi " pintu masuk" jalur sastra bandingan. Berkat penuh dengan aneka perubahan sastra lisan menarik dibandingkan satu sama lain. Dari situlah tantangan para peneliti sastra bandingan yang meneliti sastra lisan, mereka harus menemukan perubahan-perubahan atau varian dari cerita lisan yang terjadi di dalam masyarakat.

      Maka dapat dikaitkan dengan karakter yang merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai) dan memfokuskan, bagaimana men\gaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.

       Pada penilitian ini peneliti dapat mendeskripsikan sinopsis yang menggambarkan perjuangan dan pengabdian semasa hidupnya pada kedua film yang berbeda yaitu, "Ketika Cinta Bertasbih" karya Habiburrahman El Shirazy, dan "Habibie dan Ainun" karya Hanung Bramantyo yang berkaitan dengan kajian sastra bandingan. Sehingga peneliti dapat menganalisis pada adegan atau konteks yang mengangkat perjuangan dalam hal perjuangan hidup, kisah cinta dan pengabdian pada tokoh Azzam dan Rudy Habibie, peneliti pula dapat memberikan bukti gambar ketika adegan atau konteks berlangsung yang berfokus terhadap persamaan dan perbedaan pada kedua film tersebut. Sehinga peneliti dapat menyimpulkan sinopsis terlebih dahulu.

Sinopsis Film Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun