Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Titik Awal Untuk Bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Buruh

6 Mei 2021   14:29 Diperbarui: 6 Mei 2021   14:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEREMPUAN BURUH

Seusai berbagai ranjang dengan lakinya,
Kondisi tubuh blingsatan tak karuan,
Ia merayu malam penuh harapan,
Membujuk Tuhan dalam untaian doa
" berikan aku rejeki agar anak ku dapat makan esok hari"

Rentetan waktu berjalan seadanya,
Sampai subuh menyapa perlahan,
Ia kembali bercumbu dengan bumbu dapur,
Aktivitas yang membosankan namun yang harus dikerjakan,

Menanti fajar menyingsing mari,
Berkulit cleaning servis dari toko Aci Tuti,
Perempuan itu melangkah memijak kaki pada tempat mengais rezeki,

Perlahan ia  memijat lantai dengan sadar dan tabah.
Karena ia  tahu upahnya tak seberapa,
Walupun Waktu dan tenaganya dikuras habis-habisan.
Ia tetap menghamba meski sadar ia ditindas.

Tak mampu ia bersuara,
Karena dipaksa diam oleh keadaan.

Rik Goi
Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun