Sabun: "Fiuhh... capek juga ya. Tadi si manusia mandi kayak mau ngegosok dosa masa lalu. Aku digosok dari kepala sampai tumit, nggak ada jeda."
Air: "Hahaha, itu baru pemanasan, Sob! Aku tadi sampai lari deras dari shower, udah kayak hujan meteor. Tapi seru sih. Lumayan olahraga."
Sabun: "Iya, tapi kamu tuh kadang egois, tau nggak? Baru juga aku nempel di kulit, kamu udah nyemprot seenaknya. Belum sempat aku bersahabat sama keringat dan daki, kamu udah nge-bully aku."
Air: "Eh, jangan salah! Itu kerja sama tim namanya. Aku bantu kamu menyebar, membilas, dan akhirnya mengalirkanmu ke lubang pembuangan dengan penuh hormat. Coba kalau tanpa aku, kamu cuma lengket doang di badan."
Sabun: "Hmm... Masuk akal juga. Tapi kadang kamu tuh kelewatan. Aku udah harum-harum nempel di kulit, eh kamu siram habis-habisan kayak aku ini noda di karpet. Kasih napas kek."
Air: "Wkwk, iya sih. Tapi gini loh, Sob. Kamu itu ibarat artis, aku manajernya. Kamu tampil, aku yang beresin panggung. Kalau nggak ada aku, kamu nggak bisa perform maksimal."
Sabun: "Wah, filosofi kamu makin dalam aja. Tapi aku akui, kamu emang partner sejati. Ingat nggak, waktu si manusia habis olahraga dan bau asem kayak kebun binatang? Kita berdua yang jadi pahlawan, bro!"
Air: "Iya dong! Aku yang guyur duluan, kamu masuk dan ngerjain keringatnya, lalu aku balik lagi buat bilas. Duo maut! Tapi jangan lupa, kita punya musuh alami..."
Sabun: "Siapa tuh?"
Air: "Si manusia itu sendiri! Kadang mandi lima menit doang, padahal dia abis naik motor di tengah matahari siang. Baru juga kamu mulai kerja, dia udah cabut keran. Kayak nonton film cuma lima menit langsung keluar bioskop."