Mohon tunggu...
Rika Andriani
Rika Andriani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika SMaA

Ibu dari dua orang gadis yang berprofesi sebagai guru matematika. Senang mencoba hal baru. Hobi masak, baking, berkebun dan bereksperimen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Mesra Antara WAG, Video Pembelajaran, dan Google Classroom Untuk Menciptakan Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan di Masa Pandemi

8 Agustus 2020   09:00 Diperbarui: 8 Agustus 2020   16:25 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi Mesra Antara WAG, Video Pembelajaran, dan Google Classroom Untuk  Mencipatakan Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Di Masa Pandemi

Oleh: Rika Andriani (andrianirika82@gmail.com)

Guru Matematika SMAN 15 Bandung

Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan virus baru bernama corona sars virus atau covid-19. Wabah ini benar-benar merubah tatanan dunia. Tidak hanya Indonesia, tapi seluruh dunia. Semua sektor terkena dampak atas merebaknya covid-19, termasuk dunia pendidikan. Sejak pertengahan Maret 2020, sekolah diliburkan, dengan istilah Belajar Di Rumah (BDR). Dan beberapa perkantoran juga di ubah menjadi Work From Home (WFH). Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran covid-19 yang sangat ganas dan belum ada vaksinnya.

Hal ini menyebabkan sebagian besar dari kita bekerja dan belajar di rumah. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan, termasuk mengubah metode belajar, yang semula tatap muka, menjadi dalam jaringan (daring). Semua orang dipaksa untuk mampu melek teknologi. Katerbatasan untuk tatap muka membuat segalanya berubah menjadi online (daring). Guru yang semula hanya berteman dengan buku, LKS dan spidol, sekarang harus mampu menggunakan teknologi yang ada untuk menciptakan pembelajaran daring.

Matematika sebagai mata pelajaran dengan karakteristik khusus, sering sekali mendapat cibiran, “ Belajar diterangin langsung sama guru aja susah ngerti, apalagi belajar daring.”. Untuk saya sebagai guru matematika, kalimat ini tidak mensurutkan saya dalam mengajar matematrika, namun menjadi tantangan tersendiri, bahwa saya harus melakukan suatu pembuktian bahwa pembelajaran matematika tetap akan menyenangkan dan berjalan dengan baik dengan pembelajaran daring.

Dengan adanya pandemi, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi hal yang mutlak harus dilakukan. Karena dengan PJJ maka siswa akan tetap bisa belajar walaupun di rumah. Pada kondisi ideal, kita bisa gunakan video conference (Vicon) untuk menggantikan tatap muka, namun Vicon dalam jangka waktu yang panjang akan memberatkan dari segi kuota bagi siswa. Maka dari itu, perlu dicari pembelajaran yang mampu mengantikan pembealajarn tatap muka, namun juga hemat kuota. Dipilihkan pembelajaran daring yang melakukan kolaborasi media social WhatssApps Grup dan Google Classroom.

Untuk pembelajarannya sendiri, diharapkan tetap ada ruh guru mengajar dan siswa menyimak, maka dibuatkanlah video pembelajaran. Saat ini bertebaran di Youtube berbagai macam pembahasan materi. Jika kita mau bisa saja kita menshare link youtube dan meminta siswa untuk mempelajarinya. Namun saya tidak lakukan itu, karena jika begitu sama saja bukan kita yang belajar, tapi kita hanay perantara saja. Saya ingin menciptakan iklim, bahwa saya adalah gurunya, maka saya yang harus menyampaikan materi pada siswa.

Membuat video langsung ternyata membutuhkan ukuran file yang besar, sehingga memberatkan memory siswa. Jadi saya mencari cara lain, mensiasati dengan membuat terlebih dahulu materi di PowerPoint, lalu saya isi suara untuk memperjelas materi yang disampaikan. Dalam narasi Power Point tidak hanya tentang pembahasan matri, namu juga dimunculkan pembicaraan atau sapaan pada siswa sebagaimana yang biasa dilakukan di kelas. Diharapkan dengan menyimak video pembelajaran yang saya buat, siswa juga merasakan keberadaan saya dan aura mengajar selayaknya di kelas.

Durasi video dibuat tidak lebih dari 15 menit, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Karena menyimak video, apalagi pembahasan materi terlalu lama akan membuat jenuh atau ngantuk untuk sebagian orang. Dalam satu pertemuan, video sebisa mungkin di bagi menjadi 2 bagian jika durasinya panjang. Dari pemutasaran video pertama ke video kedua, dilakukan dulu komunikasi, apakah mengerti atau tidak, apakah bisa dilanjutkan pembahasannya.

Komunikasi langsung dengan siswa dilakukan melalui WAG. Pembelajaran matematika yang pada kondisi normal 4 jam pelajaran atau setara dengan 4 x 45 menit = 180 menit per minggu, di masa pandemi ini menjadi 60 menit per minggu. Pengurangan durasi yang sangat signifikan, dengan Kompetensi Dasar yang sama. Ini artinya, guru harus mampu mengkondisikan siswa untuk memahami Kompetensi dasar yang diharapkan melalui PJJ 60 menit ini setiap minggunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun