Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Periksa Bocor Sebelum Banjir

12 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 13 Januari 2021   00:01 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: canstockphoto.com

Menurut BMKG, puncak dari musim penghujan pada tahun ini adalah pada bulan Januari dan masyarakat diharapkan untuk selalu sigap siaga akan kemungkinan terjadi banjir. Bagi banyak kalangan, yang namanya banjir tahunan adalah langganan; saban tahun pasti banjir. Namun bagi kalangan lain, ada yang namanya banjir kiriman; air tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan bertambah tinggi dengan cepat, tanpa ada tanda-tanda atau peringatan apa pun sebelumnya.

Beberapa bulan lalu ketika musim penghujan baru dimulai, seorang rekan kerja suami saya bercerita. Rumahnya terletak di daerah Bekasi dan tidak pernah memiliki sejarah kebanjiran. Jalan masuk ke kompleksnya biasanya tergenang jika curah hujan tinggi, tapi kompleks perumahannya tidak pernah sampai banjir yang membuat warga harus mengungsi. Pada malam hari tiba-tiba rumahnya kemasukan air dan lumpur dalam jumlah melimpah. Syukurlah rumahnya memiliki dua lantai sehingga ada solusi untuk mengatasi banjir kiriman.

Cara mengatasi banjir sebenarnya tidak mutakhir dan dari tahun ke tahun itu-itu saja. Perbanyak daerah resapan air, dalam artian memperbanyak lahan untuk resapan dan tanaman. Bersihkan sampah dari daerah yang dilalui air. Kalau ada selokan atau gorong-gorong, janganlah dipenuhi sampah daun, plastik, dan sebagainya, dan janganlah tertutup oleh berangkalan dan puing bangunan.

Intinya adalah beri jalan supaya air hujan dapat mengalir lancar dan diserap oleh tanah. Masalahnya, walaupun kita sudah mengupayakan kedua hal di atas, impak dari usaha kita terbatas. Kompleks perumahan yang kita diami mungkin mengupayakan pencegahan banjir, tapi bagaimana dengan kompleks perumahan sebelah? Kelurahan sebelah, kecamatan sebelah, kota sebelah? Kurangnya kesadaran, kerja sama, dan sinergi antarelemen masyarakat adalah penyebab masih terjadinya banjir. Belum lagi faktor saling tuding dan saling menyalahkan. Ambyar, deh.

Pada tulisan kali ini, saya tidak akan memberikan tips mengatasi banjir yang seringnya berada di luar kendali kita, tapi tips menjaga kenyamanan hunian kita di tengah musim penghujan; sebuah hal yang berada di dalam kendali kita. Sebelum ada banjir di luar sana, lebih baik kita memastikan kita bisa diam di dalam rumah dalam keadaan aman dan tenang walaupun hujan lebat turun. Sungguh tidak nyaman mengeluarkan segala macam ember dan panci untuk menampung kebocoran ketika cuaca saat hujan mendorong kita untuk rebahan dan bersantai, bukan?

Atap perlu dirawat secara berkala, sebelum dan sesudah musim penghujan. Bagian dalam rumah boleh rapi dan apik, tapi jika atap tidak beres dan setiap kali hujan ada kebocoran, maka semua keindahan di dalam rumah tidak akan ada gunanya. Perawatan atap secara berkala adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Bersihkan sampah dari atas atap

Sampah yang saya maksud bisa berupa debu, pasir, daun kering, apalagi jika di sekitar rumah terdapat banyak pohon tinggi atau sedang ada proses konstruksi bangunan. Kita perlu melakukan hal ini minimal dua kali dalam setahun untuk memastikan sampah-sampah itu tidak memenuhi talang dan menghambat jalannya air.

2. Beri lapisan di bawah atap

Lapisan yang lazim dipakai di bawah atap bangunan dan menempel pada rangka atap baja ringan adalah alumunium foil. Lembaran ini bersifat elastis dan tahan air, dan berfungsi mengalirkan air yang bocor dari atap supaya tidak sampai mengenai plafon rumah. Pemasangan aluminium foil akan menambah suhu di dalam rumah karena dia memerangkap udara yang biasanya mengalir di antara atap dan plafon. Oleh karena aluminium foil biasanya hanya bertahan sekitar 3 tahun dan mudah dirusak jika ada upaya pembobolan rumah lewat atap, saya menyarankan material lain untuk melapisi bagian bawah atap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun