Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cukup Satu Pelanggaran

6 September 2020   10:09 Diperbarui: 6 September 2020   10:07 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
medium.com/Dave Rothschild

Tadi sore kami sekeluarga pergi ke public space baru di dekat rumah. Well, ga dekat-dekat amat sih, perlu nyetir kurang lebih 5 kilometerlah dari rumah. Jadi ceritanya developer perumahan kami sudah sejak 2016 (apa 2017 ya?) mulai membangun kota mandiri persis di sebelah area tempat kami tinggal. Isi kotanya cuma apartemen, deretan ruko, dan mal kecil. Daya tariknya adalah danau buatan guede banget dengan track buat balapan motor di dekat situ.

Ceritanya sih begitu.

Setelah bertahun-tahun dibombardir dengan info soal kota mandiri itu di semua pusat bisnis yang dibangun si developer mulai dari mal, rumah sakit, etc., etc., baru tadi kami menyempatkan diri ke sana buat tahu sebenarnya itu tempat seperti apa sih. Soalnya hasil foto dan video yang diedit sering beda banget sama kenyataan, yekan?

Kami berangkat sudah agak sore, hampir jam 5-an. Hari sudah agak gelap dan kirain jalan menuju "Taman Pusat" itu akan lumayan sepi. Ternyata oh ternyata ramenya kayak pasar malam. Begitu sampai di depan palang jalan masuk ke situ, suami bertanya kepada satpam yang jaga,

"Di sini ada apa, Pak?"

"Ga ada apa-apa sih, Pak, cuma tanah biasa aja."

Suami agak ragu dan menoleh ke saya. "Masuk ga nih?"

"Masuk aja deh," kata saya. "Pengen lihat sekali aja."

Soalnya kendaraan yang masuk ke situ sampe ngantri mengular, lho. Mobil, motor, dan tentu saja motor yang bawa dagangan mulai dari indomie, rujak, sampe minuman segala macam rasa. Diriku 'kan penasaran. Emang ada apaan sih, kok rame banget padahal danaunya ga keliatan dari mana-mana.

Begitu ngelewatin palang parkir, jreng jreng jreng baru ketauan deh semrawutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun