Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bunda, Tahan Jarimu

15 Maret 2020   00:25 Diperbarui: 15 Maret 2020   01:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: thetab.com

Kita pasti tetap waspada. Yang kita bisa lakukan sekarang adalah tindakan preventif karena Covid-19 ini belum ada obatnya dan penyebarannya terlampau cepat. Hoax membuat mental kita kalah sebelum kita masuk ke perang yang sesungguhnya. Hoax membuat kita tidak yakin bahwa kita bisa melewati masa sulit ini.

Di dalam imajinasi saya Covid-19 sedang menertawakan kita. Alih-alih mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk, kita membuang waktu dan tenaga membaca, mencroscek, dan meributkan berita-berita yang tak jelas sumber dan kebenarannya, sampai-sampai men-counter si penyebar hoax.

Media mainstream tetap lebih baik daripada website berita online yang baru muncul kemarin sore. Mempercayai pemerintah tetap lebih baik daripada kelimpungan karena forward-forward dari grup-grup sebelah. Berdoa dan beriman tetap paling baik di saat kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi penyebaran virus ini.

Akhir kata, dan saya ulangi lagi, Bunda tahan jarimu.

Jika Anda tidak tahu kebenaran berita yang akan Anda forward, berita itu cukup sampai di Anda saja. Croscek dengan kapasitas yang Anda miliki. Jangan takut bertanya pada orang yang ahli. Pakai Google untuk mencari sumber berita lain. Lebih baik lagi kalau dengan membaca sepintas Anda bisa langsung memilah mana berita hoax dan mana berita yang pantas mendapatkan waktu berharga Anda untuk Anda telusuri lebih lanjut.

Benarlah kata adik saya yang seorang dokter, dan seorang ibu seperti saya, "Waktu krisis ga ada yang nandingin kehebohan dan ikutan-ikutan heboh kayak emak-emak dalam WA grup."

Ember.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun