Mohon tunggu...
RIJAL TAUFIQIE RAMADLAN ZAMAN
RIJAL TAUFIQIE RAMADLAN ZAMAN Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Trunojoyo Madura

~ Tuhan Tau Mana Yang Terbaik ~

Selanjutnya

Tutup

Diary

Masa Kecil, Masa Membuka Mimpi

2 Agustus 2021   14:44 Diperbarui: 2 Agustus 2021   14:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selamat siang temen-temen!!! Apa kabar kalian semua?, tentunya untuk situasi dan kondisi saat ini kita semua tetap harus stay safe and stay healthy ya. Oke, sekarang saya pengen bahas mengenai "Future" atau mimpi. Pastinya temen-temen semua punya mimpi masing-masing kan. Nah, jika temen-temen pengen mimpi kalian terwujud kuncinya adalah berusaha dan terus berjuang untuk mewujudkannya menjadi kenyataan dan yang terpenting temen-temen tidak  boleh putus asa ataupun menyerah, oke. SEMANGAT YA:)

Sekarang aku pengen bahas mengenai mimpi di masa kecil. Tentunya, temen-temen semua pada masa kecilnya pasti pernah merasakan kehadiran mimpi meski mimpi tersebut tak bersifat nyata, hanya sebatas angan. Saya sendiri juga pernah merasakannya, dulu waktu saya berumur sekitar 4-7 tahun saya bermimpi kelak saya ingin menjadi seorang pilot. Kebetulan pada saat itu, saya juga suka apabila setiap kali ada pesawat melintas di atas langit rumah.

Dengan bangganya dalam diri saya kelak akan menjadi seorang pilot yang dapat mengantar kedua orang tua untuk pergi haji. Hampir setiap malam saya tidur, sering kali saya bermimpi menjadi seorang pilot yang dengan gagahnya bisa menerbangkan pesawat sampai tujuan. 

Dari situ, saya pun apabila melihat miniatur dengan bentuk struktur dari badan pesawat itu sendiri, dalam hati saya berkeinginan untuk memilikinya. Namun, saya juga tidak memaksa orang tua untuk membelinya karena banyak kebutuhan lainnya yang lebih penting daripada apa yang saya inginkan dalam hati.

Seiring berjalannya waktu, dengan terus bertambah usia akhirnya pada saat saya berumur 8-10 tahun. Yang sebelumnya mimpi saya ingin menjadi seorang pilot seketika berubah. Saya pernah mengalami mimpi bahwa suatu saat nanti saya akan menjadi seorang nahkoda. Nahkoda itu sendiri adalah orang yang mengendarai kapal.

Entah mengapa hal tersebut bisa terjadi. Mungkin hal tersebut terjadi seiring dengan bertambahnya usia sehingga mempengaruhi perkembangan otak dan pikiran. Perubahan mimpi yang terjadi memang maklum biasa terjadi pada setiap orang namun terdapat juga seseorang yang waktu kecil hingga ia dewasa tetap dalam satu mimpi.

Mimpi pada masa kecil kita dulu itu tergantung pada pemikiran kita saat itu. Di saat kita, menyukai sesuatu maka sesuatu yang kita sukai tersebut dapat masuk dalam mimpi kita. Sehingga pikiran kita lebih tertuju pada sesuatu yang kita sukai tersebut. Maka tak heran jika sewaktu-waktu mimpi kita bisa berubah dari waktu ke waktu. Sebab hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh gaya berpikir kita saat ini.

Waktu kecil dulu, banyak hal yang aku sukai terutama terhadap alam. Dulu, waktu saya masih kecilpun suka membantu orang tua untuk menanam tanaman hias di kebun dan depan halaman rumah. 

Rasanya itu benar-benar tidak bisa saya jelaskan  dengan kata-kata, seperti bahwa saya itu telah menyatu dengan alam. Maka dari itu, setiap orang yang mengajak saya untuk membantunya berkebun, bercocok tanam, dan kegiatan sejenisnya itu saya pasti akan turut membantu. Sebab dalam pikiran saya, "Alam juga perlu dipenuhi kewajiban mereka yang diperlukan.", oleh karena itu, saya akan membantu untuk memenuhi kewajiban alam yang seharusnya mereka dapat.

Oleh karena itu, masa kecil merupakan masa yang membuka mimpi. Dari sekian mimpi yang kita alami semasa kecil dahulu akan ada saatnya nanti mimpi tersebut akan berubah menjadi kenyataan. Supaya mimpi kita terwujud nyata, perlunya pembuktian dari diri kita, yaitu dengan terus berusaha dan berjuang serta jangan putus asa dan menyerah dalam membuktikannya.

SEE YOU NEXT TIME

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun