Toleransi merupakan sikap dan perilaku yang baik terhadap sesama tanpa memandang status perbedaan yang ada. Terutama di Negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku, budaya, agama, dan ras yang tersebar di seluruh penjuru nusantara. Dengan demikian, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan keberagaman budaya terbanyak dibandingkan dengan negara lain. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan sikap toleran di masyarakat terhadap sesama.
Dengan adanya keberagaman di Indonesia kemungkinan dapat terjadi suatu pertikaian dalam perbedaan yang terjalin. Sehingga, dibutuhkan antisipasi agar pertikaian yang timbul atas perbedaan itu dapat teratasi dengan baik. Sebab jika tidak ada tanggapan yang dominan atas terjadinya pertikaian maka akan timbul perspektif di kalangan masyarakat, bahwa dengan adanya pertikaian yang terjadi tidak berdampak terhadap persatuan di negeri ini.
Melainkan, dengan adanya pertikaian tersebut akan meningkatkan potensi perpecahan dalam persatuan yang terjalin di masyarakat. Tentunya, jika hal tersebut tidak segera diatasi oleh pemerintah maka perpecahan akan terus terjadi secara berkelanjutan. Dengan demikian, juga dibutuhkan peran umat beragama dalam mengatasi perpecahan yang terjadi di masyarakat, terlebih agama memiliki pesan terhadap seluruh umat agar menciptakan perdamaian dalam kehidupannya.
Pesan tersebut tidak hanya terdapat dalam agama tertentu saja namun di semua agama yang ada didunia ini terdapat pesan tersebut didalamnya. Sehingga, agama menjadi salah satu prioritas utama dalam menciptakan perdamaian. Dengan demikian, apabila manusia tidak menjadikan agama sebagai dasar pengembangan diri mereka untuk mencipatakan perdamaian, maka manusia tersebut gagal dalam proses hidupnya untuk mencapai kesuksesan bersama.
Tanpa adanya agama dalam kehidupan manusia, mungkin terjadi manusia di muka bumi ini tidak ada yang memiliki attitude baik didalam dirinya. Oleh karena itu, perlu ditekankan lagi kepada umat manusia yang tidak menganut agama sekalipun dalam dirinya, maka kita sebagai umat beragama diperuntukkan untuk menyampaikan kepada mereka tentang pesan dari agama kepada mereka untuk memeluk ajaran tuhan tersebut.
Dengan kita sebagai umat beragama menyampaikan pesan kepada mereka yang tidak memiliki agama (Atheis), apabila mereka tidak ingin berkeyakinan seperti umat beragama lainnya, setidaknya kita tidak perlu memaksakan mereka untuk mengikuti apa kita yakini. Dengan keterpaksaan suatu umat untuk memeluk agama tertentu, maka tidak adil rasanya dalam proses mereka menuju pintu kebaikan. Sebab dengan kesadaran hati dalam memeluk agama itu lebih baik dan adil terhadap umat tersebut.
Dengan demikian, apabila mereka yang sebelumnya tidak memeluk agama apapun namun akhirnya mereka memeluk agama tertentu berlandaskan keterpaksaan, maka untuk menerapkan ajaran pada agama tersebut kepada mereka tidak sepenuhnya diterima baik dalam hati oleh mereka.
Teruntuk umat beragama agar dengan sepenuh hati menerima semua ajaran dalam agama yang diyakini masing-masing, serta bisa menerapkan ajaran tersebut dengan baik di kehidupan mereka. Pesan penting dalam agama selain menciptkan perdamaian, kita sebagai umat Beragama harus memiliki sikap toleran terhadap sesama. Dengan demikian, apapun perbedaan yang ada dalam kehidupan tidak menjadi sekat diantara mereka dalam menjalani kehidupan.
Namun terdapat berbagai macam agama yang diyakini hampir setiap orang di seluruh dunia. Berdasarkan data Pew research Center, tercatat agama terbesar didunia tahun 2020 adalah agama Kristen dengan gabungan dari umat Protestan dan Katolik. Berikut populasi agama didunia tahun 2020 :
1.Kristen dengan 2.382.750.000 pengikut
2.Islam dengan 1.907.110.000 pengikut
3.Hindu dengan 1.161.440.000 pengikut
4.Buddha dengan 506.990.000 pengikut
5.Agama Lain dengan 60.990.000 pengikut
Data diatas merupakan jumlah pengikut dari berbagai agama di seluruh dunia. Diharap dengan keberagaman agama tersebut mampu menjalin erat hubungan baik antar sesama umat beragama sehingga dapat dijadikan contoh teladan bagi seseorang yang belum memilih keyakinan agama dalam dirinya.
Sebagai umat beragama, setidaknya minimal diri kita diisi dengan hal-hal yang positif dan teladan agar setiap orang yang melihat kita memandang diri kita sebagai teladan yang baik. Semua agama yang ada itu mengajarkan segala kebaikan terhadap diri seseorang kepada orang lain namun apabila salah satu umat beragama tidak memberikan contoh teladan yang baik bagi orang lain, maka perspektif yang muncul memiliki nilai buruk kepada agama dan umat beragama tersebut.
